Irjen Pol Dedi Prasetyo: Dua Komentar Kontroversi Kasus Kanjuruhan

Senin 09-10-2023,17:04 WIB
Reporter : Noor Arief Prasetyo
Editor : Noor Arief Prasetyo

Dedi kembali ke SDM Polri mulai di Mabes hingga di Polda Maluku Utara dan Polda Kalimantan Tengah.

Pada 2017, Dedi mendapat kepercayaan sebagai orang nomor dua di Polda Kalimantan Tengah.

Setelah kembali tugas di Mabes Polri, Dedi mendapat tongkat komando dua bintang sebagai Kapolda Kalimantan Tengah pada 2019.

Pada 2021 hingga 2023, Dedi menjadi juru bicara kepolisian. Dia menjabat sebagai Kadiv Humas Polri. Termasuk saat pecah tragedi sepakbola Kanjuruhan, pada 30 September 2022, Dedi menjabat Kadiv Humas Mabes Polri. 

Saat sedang panas-panasnya kasus ini, Dedi sempat mengundang kontroversi terkait dengan keterangannya kepada awak media.

BACA JUGA:Teddy Minahasa, Kapolda Jatim yang Gagal Menjabat

Kontroversi pertama adalah pernyataan Dedi terkait dengan kematian para korban Kanjuruhan.

Dedi mengatakan korban Kanjuruhan tidak mati karena gas air mata melainkan karena kekurangan oksigen.

"Kalau misalnya terjadi iritasi pada pernapasan, sampai saat ini belum ada jurnal ilmiah menyebutkan bahwa ada fatalitas gas air mata yang mengakibatkan orang meninggal dunia," kata Dedi Prasetyo saat itu.

BACA JUGA:Jumat Curhat, Kapolda Jatim Sambangi Aspol Ketintang Surabaya

Dedi menyebut, saat ia berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar Malang, tidak ada satu pun dokter yang menyatakan bahwa penyebab kematian korban Tragedi Kanjuruhan adalah gas air mata.

"Penyebab kematian adalah kekurangan oksigen karena terjadi desak-desakan, terinjak-injak, bertumpuk-tumpukkan," lanjutnya.

Pernyataan kontroversi kedua adalah penemuan botol di sekitaran Stadion Kanjuruhan yang Dedi yakini adalah minuman keras.

Padahal botol-botol tersebut obat hewan ternak. Ini ini disampaikan langsung oleh komisioner Komnas HAM Choirul Anam yang membantah keterangan Dedi.

"Memang itu (botol yang dikira miras oleh polisi) produk UMKM yang dititipkan di kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Diaspora) dan semacam UMKM yang memproduksi pengobatan sapi," kata Choirul Anam.

Pernyataan Choirul turut dibenarkan secara langsung oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang, Nazarudin Hasan Seliant.

Kategori :