CILACAP, HARIAN DISWAY – Satu unit bangunan pabrik gula di Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap terbakar habis akibat tersambar kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kebakaran dilaporkan melanda desa tersebut pada Sabtu, 14 Oktober 2023 pagi pukul 09.00 WIB.
Api yang menyala sempat menyambar satu unit rumah yang sehari-harinya difungsikan sebagai pabrik gula beserta tiga alat penggiling tebu yang berada di dalamnya.
Merujuk data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB yang dikeluarkan pada pukul 18.16 WIB, dilaporkan bahwa api sempat membakar dua puluh hektare lahan yang berada di sekitar pabrik gula tersebut.
BACA JUGA:Karhutla di Sragen, Sembilan Hektar Lahan Terbakar, Dipicu Warga yang Membakar Sampah
Pada saat kejadian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap bersama tim gabungan langsung menuju ke lokasi lahan terbakar dan bersama masyarakat berupaya memadamkan api.
Pemadaman api lebih banyak dilakukan dengan cara manual memanfaatkan jerigen penyemprot air serta melakukan gepyok dengan memanfaatkan ranting-ranting pepohonan.
Sisa-sisa pabrik gula dan mesin penggiling tebu yang terbakar di desa ujunggagak, kecamatan kampung laut kabupaten cilacap-BNPB-
Upaya tersebut membuahkan hasil dengan padamnya kebakaran pada pukul 15.15 WIB.
Sebelumnya pada Jumat, 13 Oktober 2023 karhutla juga terjadi di Desa Bantarpanjang, Kecamatan Cimanggu di Kabupaten Cilacap. Api dilaporkan pertama kali pada pukul 13.15 WIB.
BACA JUGA:BNPB Sudah Lakukan 271 Kali Operasi TMC Guna Padamkan Api Karhutla
Sesaat setelah menerima laporan, tim gabungan yang dikoordinir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap langsung menuju lokasi terdampak dan bahu membahu bersama masyarakat setempat untuk melakukan pemadaman.
Tidak perlu waktu lama, kebakaran berhasil dipadamkan dengan membutuhkan waktu sekitar satu jam.
Merujuk data yang berhasil dihimpun, kebakaran melahap lahan seluas dua hektare Hingga kini belum diketahui penyebab terjadinya kebakaran.
Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari menghimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah agar lebih waspada dan berhati-hati menghindari potensi terjadinya kebakaran. Mengingat saat ini masih dalam musim kemarau.