Tapi, setelah maling melaju sejauh sekitar 50 mil (sekitar 80 kilometer), ia putar balik. Balik ke TKP pencurian. Memarkir mobil di halaman rumah itu, lalu maling masuk rumah. Masih ada Bill dan Bertha terikat di dalam rumah.
Maling menyiramkan bensin yang diambil dari mobil ke rumah dan tubuh suami istri itu. Lalu, menyulutnya.
Maling pergi saat api berkobar. Tak ada teriakan karena mulut suami istri itu dilakban. Barulah malingnya kabur (lagi).
Polisi menyelidiki kasus itu, mentok. Tak mampu mengungkap. Hasil penyelidikan, polisi tahu bahwa itu kasus perampokan disertai pembunuhan korban. Tapi, sulit diungkap karena korban sudah hangus jadi abu.
BACA JUGA:Rina Dibunuh Tukang Kerupuk
BACA JUGA:Pelatih Senam Bunuh Suami Suka Utang
Enam tahun kemudian, Los Angeles Police Department menangkap Gregory Douglas Miner (waktu itu usia 32 tahun) karena merampok rumah yang dihuni lansia. Setelah diselidiki, Miner adalah maling spesialis menggarong rumah yang dihuni lansia.
Polisi melakukan uji silang dengan kasus pencurian disertai pembakaran korban Bill-Bertha. Hasilnya, modus pencuriannya sama. Bill dan Bertha juga lansia. Usia mereka saat itu 76 dan 73 tahun.
November 2007, dengan bantuan bukti tidak langsung yang masih ada, pihak berwenang dapat membuktikan bahwa maling Miner yang membakar Bill dan Bertha.
BACA JUGA:Bunuh Orang Mirip untuk Palsukan Kematian
BACA JUGA:Sulit Lupakan Mantan, Solusinya Bunuh
Awal Desember 2007 Miner diadili. Pada 19 Desember 2007 Pengadilan Tinggi Van Nuys menjatuhkan vonis terhadap terdakwa Gregory Douglas Miner hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.
Pembunuh menutupi jejak kejahatan melalui pembakaran korban dominan di AS dan Malaysia. Sedangkan di Indonesia juga ada. Tapi, tidak signifikan. Kebanyakan, mayat korban dibuang di tempat yang jarang dilewati orang.
Modus di kasus David membunuh H jarang terjadi. Umumnya penjahat sudah mereka-reka, dokter bisa tahu penyebab kematian orang: dibunuh atau bunuh diri. Maka, penjahat jarang pakai modus tersebut. Tapi, itulah pilihan tersangka. (*)