Namun, di balik gemilangnya kariernya, ia sering mendapat kecaman dari kelompok pro Israel. Lantaran dukungannya terhadap aksi boikot, divestasi, sanksi, serta menuduh Israel melakukan apartheid.
Sebagai seorang beretnis Yahudi, ia dinilai telah meninggalkan keyakinan dan kepercayaannya dengan membela Palestina. Alih-alih sesama etnis Yahudi di Israel.
Komitmen Mokhiber untuk menegakkan HAM melampaui etnisitasnya itu patut mendapat apresiasi. Selama bertahun-tahun di PBB, ia telah bekerja keras melindungi hak-hak individu dan komunitas.
Terlepas dari apa pun latar belakang mereka. Dedikasinya yang tinggi terhadap HAM mencerminkan prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan untuk semua pihak. Tanpa terkecuali. (*)