Masih berusia 23 tahun, Rahmat Erwin Abdullah sudah berstatus pahlawan olahraga. Ia menjadi satu-satunya atlet yang meraih medali emas Asian Games 2022 di cabor angkat besi. Sebagai apresiasi, Harian Disway menampilkannya di Edisi Khusus Hari Pahlawan.
---
SEJAK Olimpiade Sydney 2000, cabor angkat besi sudah menyumbangkan 15 medali. Namun, cabor tersebut belum pernah sekalipun meraih emas. Dari 15 medali, 7 di antaranya adalah perak. Sisanya perunggu.
Nah, harapan Indonesia untuk meraih emas perdana dari cabor angkat besi ada di pundak
Rahmat Erwin Abdullah. Pada Olimpiade Paris 2024, lifter spesialis kelas 73 kg itu memiliki peluang besar. Ia menjadi juara dunia dua kali dan pemilik rekor dunia clean and jerk.
”Optimis bisa meraih emas (Olimpiade Paris 2024, Red). Itu target pribadi,” tegas Rahmat, ketika ditemui di mes PB PABBSI, Kwini, Jakarta Pusat, Sabtu, 4 November 2023.
”Dari federasi dan pelatih ingin prestasi tertinggi juga. Tapi saya tidak ada beban karena memang ada kemauan sendiri untuk meraih prestasi itu,” lanjut putra mantan lifter nasional Erwin Abdullah tersebut.
BACA JUGA:Pahlawan Muda (1): Allan Tandiono, Sosok di Balik Kesuksesan MRT, LRT, dan Whoosh
BACA JUGA:Dua Kunci Sukses Rahmat Erwin Abdullah Raih Emas Asian Games 2023 Terungkap, Ini Dia Rahasianya
Rahmat melihat ada peluang untuk mencatat sejarah angkat besi Indonesia tahun depan. Saat ini, angkatan total terbaiknya adalah 359 kg. Catatan itu ia raih dua kali. Yakni saat meraih juara SEA Games 2023, serta Asian Games 2022.
Tetapi Rahmat memang harus berupaya keras. Pesaingnya adalah Shi Zhiyong. Lifter asal Tiongkok itu merupakan peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 dan pemegang rekor dunia. Shi Zhiyong memiliki total angkatan 364 kg.
Pada Olimpiade Tokyo 2020, Rahmat kalah jauh dari Shi Ziyong. Saat itu, Rahmat meraih total angkatan 342 kg. Sedangkan medali perak jatuh ke tangan Julio Mayora. Lifter asal Kolombia itu mencatat total angkatan 346 kg.
Rahmat Erwin Abdullah di podium Asian Games 2023. -AFP-
Selama tiga tahun ini, Rahmat mengalami peningkatan yang signifikan. Untuk itu, ia optimistis bisa mengejar rekor Shi Zhiyong. Untuk target angkatan secara spesifik, Rahmat masih merahasiakan. Sebab, ini juga bagian dari strategi.
”Kalau dilihat dari persaingan, ada kesempatan untuk bersaing. Lawan terberat yang paling dekat ada lifter dari Thailand. Lalu ada dari Kolombia,” tutur Rahmat. ”Pesaing-pesaing memang terus bermunculan. Tapi saya selalu berusaha agar hasilnya maksimal,” lanjutnya.