Acanthosis nigricans umumnya berkembang di lipatan kulit, seperti: aksila (tempat lengan Anda terhubung ke bahu), bagian belakang leher, siku, kaki, kunci paha, tangan dan lutut.
Kadar insulin yang tinggi dapat menyebabkan akantosis nigrikans. Insulin adalah hormon yang membantu memindahkan glukosa (gula darah) ke dalam sel tubuh untuk menghasilkan energi.
Sel-sel tubuh pada penderita diabetes mungkin menolak insulin. Sebagai tanggapan, tubuh penderita tersebut memproduksi lebih banyak insulin. Kadar insulin yang tinggi merupakan tanda resistensi insulin, awal dari pradiabetes dan diabetes tipe 2.
Kondisi kulit lain yang mungkin merupakan gejala awal diabetes, adalah lepuh diabetes. Kondisinya terlihat seperti lepuh akibat luka bakar dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
Lepuh diabetes dapat berkembang di jari tangan, tangan, kaki, kaki, dan terkadang di lengan bawah. Penyakit ini jarang terjadi dan biasanya hilang dalam beberapa minggu tanpa jaringan parut.
Ada pula digital sclerosis. Penyakit kulit yang menyebabkan bercak kulit menebal yang membuat kulit seseorang terasa kaku.
Sklerosis digital paling sering berkembang di punggung tangan, tetapi bisa juga terjadi di dahi, kaki, dan jari. Sekitar sepertiga penderita diabetes tipe 1 menderita digital sclerosis.
Kemudian penyakit kulit xanthomatosis erupsi. Yakni benjolan keras, kuning, berbentuk seperti kacang polong dengan lingkaran merah dan mungkin gatal.
Xanthomatosis erupsi sering muncul di kaki, lengan, pantat, dan punggung tangan. Benjolan ini umum terjadi pada pria penderita diabetes tipe 1.
Ketimbang laki-laki, perempuan pengidap diabetes lebih sering mengidap necrobiosis lipoidica diabetesorum. Yakni perubahan pembuluh darah yang menyebabkan luka yang besar, dalam, nyeri, dan gatal.
Luka awalnya berupa benjolan kecil berwarna merah yang kemudian muncul seperti bekas luka mengkilat dengan pinggiran ungu.
3. Infeksi yang Sering
Kadar gula darah yang tinggi dapat menciptakan lingkungan bagi mikroba untuk tumbuh dan melemahkan respons imun. Akibatnya, pengidap diabetes mungkin sering mengalami infeksi bakteri atau jamur.
Infeksi bakteri dapat mempengaruhi folikel rambut dan kuku. Beberapa orang mengalami bisul dan bintit (benjolan yang terinfeksi di kelopak mata).
Infeksi Staphylococcus (staph) adalah beberapa infeksi bakteri yang paling umum. Infeksi jamur yang disebabkan oleh Candida (sejenis jamur) dapat terjadi. Infeksi jamur yang umum termasuk penyakit kutu air, gatal di selangkangan, kurap, dan infeksi jamur vagina.
Saluran kemih adalah tempat umum terjadinya infeksi. Diabetes dapat mempengaruhi saraf sampai pada tingkat ketika kandung kemih tidak lagi bisa dikosongkan.