4. Penglihatan Kabur
Gula darah tinggi dapat mempengaruhi perubahan penglihatan. Kelebihan gula merusak pembuluh kecil di mata dan menyebabkan perubahan cairan, sehingga memengaruhi kejernihan penglihatan.
Beberapa perubahan penglihatan paling awal mungkin termasuk penglihatan kabur atau kesulitan membaca atau melihat objek jauh.
Perubahan penglihatan bisa memburuk jika tidak ditangani. Penderita diabetes yang mengalami gejala itu biasanya melihat bintik-bintik atau garis-garis gelap yang mengambang.
5. Perubahan Pendengaran
Diabetes menggandakan risiko gangguan pendengaran. Gula darah tinggi dalam jangka panjang dapat merusak pembuluh darah kecil dan saraf di telinga bagian dalam.
Gula darah rendah dalam jangka panjang dapat merusak cara telinga bagian dalam yang bertugas mengirimkan sinyal saraf ke otak.
6. Mengompol pada Anak
Timbulnya gejala diabetes tipe 1 pada anak bisa terjadi secara tiba-tiba dan menjadi darurat medis jika tidak ditangani.
Misalnya, anak-anak yang sudah terlatih menggunakan toilet dan dapat tidur sepanjang malam tanpa mengompol, biasanya mulai mengompol beberapa kali dalam seminggu.
Situasi itu disebut enuresis nokturnal, yang mungkin merupakan salah satu tanda pertama diabetes tipe 1. Enuresis nokturnal merupakan gejala khas diabetes tipe 1 pada anak-anak.
Namun, bukan penyakit yang biasanya secara otomatis dikaitkan dengan diabetes tipe 1. Meningkatnya rasa lapar dan haus, serta penurunan berat badan, biasanya menyertai peningkatan buang air kecil.
7. Napas Buah
Nafas buah adalah gejala umum ketoasidosis diabetik (DKA), suatu komplikasi diabetes. Risiko DKA meningkat jika tubuh seseorang tidak memiliki cukup insulin untuk memindahkan glukosa ke dalam sel. Tanpa glukosa, organ hati justru akan memecah lemak untuk dijadikan energi.
Proses itu melepaskan keton, suatu asam. Keton meningkatkan keasaman darah, yang mungkin mengancam jiwa jika tidak diobati. Aseton merupakan keton yang menyebabkan bau buah pada penderita DKA.
8. Perubahan Suasana Hati