JAKARTA, HARIAN DISWAY – PBSI membentuk satuan tugas atau kelompok kerja (pokja) Road to Olympic 2024 pada Oktober lalu. Pokja tersebut diketuai oleh M. Fadil Imran, yang juga menjabat sebagai sekjen. Taufik Hidayat termasuk salah satu legenda yang dilibatkan dalam perumusan pokja tersebut.
Ditemui dalam acara The Juara Tennis di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Selasa, 14 November 2023, Taufik memberikan komentarnya soal pokja tersebut.
Pembentukan pokja itu sebagai langkah PBSI untuk mengatasi krisis menjelang Olimpiade Paris 2024.
“Mau gimana ya? Kalau diakui memang sudah telat tapi kalau tidak dilakuin juga salah. Sekarang ini kan lagi membentuk pokja dan lagi digodok siapa nanti disitu pelatihnya, siapa yang mengisi pos-pos disitu,” kata peraih emas Olimpiade Athena 2004 itu.
Kualifikasi Olimpiade Paris 2024 hanya tinggal lima bulan. Kualifikasi akan berakhir pada 30 April 2024. Tetapi dalam proses kualifikasi ini, prestasi bulu tangkis Indonesia mendapat sorotan tajam. Terutama setelah gagal meraih medali di Asian Games 2022 Hangzhou.
BACA JUGA:Korea Masters 2023: Pertahankan Rekor dari Choeikeewong, Ester Melaju ke Semifinal
“Bisa dibilang telat. Tapi kami juga masih peduli. Mau egois-egoisan, saya juga egois melihatnya kok begini. Memang harus diperbaiki lah terutama langsung ke atletnya dan cari kekurangannya dalam sisa waktu,” ujar Taufik.
“Tadinya enggak terima dan enggak tega melihat bulu tangkis jadi seperti itu. Enggak konsisten. Apalagi kemarin Asian Games sama sekali nggak dapat medali. Itu sangat memalukan,” tegasnya.
Taufik membenarkan dirinya terlibat dalam pokja tersebut. Namun, hingga kini PBSI memang belum mengumumkan siapa saja anggota pokja Road to Olympic 2024 itu.
Taufik mau terlibat dalam pokja itu karena memiliki kekhawatiran akan PBSI nihil medali lagi seperti di Asian Games 2022.
“Saya di situ setiap hari, Olimpian, klub, dan senior-senior yang lain. Kami bertukar pikiran. Saya juga siapa-siapa disini bersatu. Ini buat Indonesia. Itu aja sih. Sampai Olimpiade saja, ya. Setelah itu, ya lain lagi,” kata Taufik.
Pemain yang terkenal dengan backhand smash itu juga tidak mau membahas lebih detail tentang usulannya untuk pokja ini.
Taufik hanya menjelaskan bahwa hal paling krusial yaitu mempersiapkan atlet dalam kualifikasi hingga Olimpiade.
“Kalau dibiarkan juga salah. Apa kami tega kalau (Olimpiade) nanti tidak dapat apa-apa? Kami sudah usaha. Mau menang atau kalah itu urusan nanti. Jadi, jangan diperkeruh ini telat, ya telat. Daripada enggak kerja sama sekali,” imbuhnya.