HARIAN DISWAY – Pasangan Prabowo-Gibran tengah populer dengan julukan "gemoy" alias menggemaskan.
Julukan tersebut mulai bermunculan seiring beberapa kali capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu tampil jenaka dengan berjoged. Postur tubuh Prabowo juga dianggap menyumbang pada imej "gemoy" ini. Kepopuleran ini terlihat dimanfaatkan oleh pasangan Prabowo-Gibran. Sering juga dibahas di media sosial sebagai konten. BACA JUGA:TKN Prabowo-Gibran Turut Bangga UNESCO Meresmikan Bahasa Indonesia Bahkan, Gibran menunjukkan tulisan gemoy di acara pengundian nomor urut dua beberapa waktu yang lalu. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal (SekJen) PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa setiap pasangan memiliki ciri khas masing-masing dalam menarik atensi masyarakat. Ia pun mecontohkan gaya kepemimpinan pasangan Ganjar-Mahfud yang lebih menonjolkan sikap anti korupsi dan merakyat. BACA JUGA:Muhammadiyah Siap Uji Publik Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Lima Panelis dari Lima BidangPDIP: Julukan 'gemoy' itu strategi Prabowo-Gibran untuk tarik anak muda. Menurut Hasto, Prabowo-Gibran menggunakan gimmick politik dengan julukan 'gemoy'.illustrasi Prabowo-Gibran dari idiogram.ai Menurutnya, strategi tersebut sangat menarik perhatian khususnya kalangan anak-anak muda. “Kita ini kepemimpinan yang jujur, merakyat, dan anti korupsi. Maka ini anak muda yang banyak mendapatkan keuntungan,” ucap Hasto di Hotel Prime Plaza, Sanur, Kota Denpasar, Kamis, 23 November 2023. Hasto juga menyebutkan bahwa tak khawatir dengan hal itu karena PDIP sendiri memiliki banyak kader dari kalangan anak-anak muda. BACA JUGA:KIP Prabowo Probolinggo Wujudkan Penguatan Pendidikan Ia pun menegaskan kalau kader anak-anak muda dari PDIP tidak diajarkan dalam menampilkan gimmick yang dilakukan oleh Prabowo-Gibran. “Kader anak-anak muda di PDI Perjuangan sangat banyak. Kami yakin bisa menampilkan karakter pemimpin yang sebenarnya, bukan gimik-gimik politik,” tegasnya. BACA JUGA:Kualitas Komunikasi Gibran Dinilai Makin Mantap Hasto mengakui bahwa ia percaya diri dengan latar belakang yang dimiliki Ganjar-Mahfud. “Keluarganya, pendidikannya, pengalamannya, komitmennya, turun ke bawahnya. Sedangkan pasangan yang lain masih menampilkan gimik-gimik politik, tetapi kami PDIP menampilkan ‘the real politics’, turun ke bawah bersama rakyat,” ungkapnya.(*)