“Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant sendirilah yang sudah lebih dulu menandatangani surat keputusan untuk terus melanjutkan operasi militer di Gaza. Jadi, bukan kami yang memutuskan perjanjian gencatan senjata itu,” ujar Saleh Al-Arouri, Wakil Pemimpin Hamas melalui sebuah pernyataan di Telegram.
Dalam pernyataan yang sama, Al-Arouri juga terang-terangan menyebut Amerika sebagai titisan Nazi yang tak bermoral sedikitpun, dengan mendukung gerakan Zionis Israel.
Sebagai salah satu pihak mediator perang bersama Mesir dan Qatar, selama ini AS tidak melakukan apapun selain menutupi, mengadili, dan membenarkan kejahatan kriminal perang yang dilakukan oleh Tentara IDF terhadap warga sipil.
Hamas juga menyatakan tidak akan menyerah sebelum Israel membebaskan warga sipil dan mengakui Negara Palestina untuk merdeka. (Salsa Amalika)