Keretakan Serius Hubungan Israel dan PBB Selama Perang Hamas-Israel

Kamis 07-12-2023,10:55 WIB
Reporter : Muhammad Fachrizal Hamdani
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Hubungan antara Israel dan PBB memiliki keretakan yang serius selama perang Hamas-Israel berlangsung. Pasalnya, kedua pihak ini sering bertengkar seiring Israel terus melancarkan serangannya di Gaza.

Berikut beberapa pertengkaran antara PBB dan Israel selama perang Hamas-Israel berlangsung.

Israel Mencabut Visa Koordinator Kemanusiaan PBB

Pertengkaran terbaru saat ini ketika Israel mengumumkan untuk mencabut visa tinggal Koordinator Kemanusiaan PBB Lynn Hastings pada Rabu, 6 Desember 2023.

"Seseorang yang tidak mengutuk Hamas atas pembantaian brutal 1.200 orang Israel ... tetapi sebaliknya mengutuk Israel, negara demokratis yang melindungi warganya, tidak dapat melayani di PBB dan tidak dapat memasuki Israel!" tulis Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen di X (Twitter).


Pernyataan Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen untuk mencabut visa tinggal Koordinator Kemanusiaan PBB Lynn Hastings pada Rabu, 6 Desember 2023. -@elicoh1-X (Twitter)

Sebelumnya, Hastings mengatakan pada Senin, 4 Desember 2023 bahwa kondisi yang diperlukan untuk memberikan bantuan kepada warga Gaza tidak ada. Dia juga memperingatkan pemboman Israel di Gaza setelah gencatan senjata berakhir pada Jumat, 1 Desember 2023.

BACA JUGA: Hentikan Perang di Gaza: Sekum PBB Antonio Guterres Keluarkan Pasal 99

“Jika memungkinkan, skenario yang lebih mengerikan akan terjadi, dimana operasi kemanusiaan mungkin tidak dapat meresponsnya,” kata Hastings, dikutip dari OCHA.

Tuduhan Guru UNRWA Menahan Sandera

Keretakan hubungan Israel dan PBB dapat dilihat juga ketika wartawan Israel Almog Boker menuduh guru UNRWA menahan sandera yang baru saja dibebaskan selama gencatan senjata.

UNRWA, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat, menerima tuduhan tersebut pada Rabu, 29 November 2023.


Wartawan Israel Almog Boker menuduh guru UNRWA menahan sandera yang baru saja dibebaskan selama gencatan senjata. Kemudian UNRWA merilis pernyataannya pada Jumat, 1 Desember 2023. -@UNRWA-X (Twitter)

Badan PBB tersebut kemudian merilis pernyataan pada Jumat, 1 Desember 2023 dengan menyebut tuduhan itu tidak berdasar.

BACA JUGA:Sekjend PBB Keluarkan Jurus Pasal 99 Untuk Hentikan Perang di Gaza, Uni Eropa Desak Dewan Keamanan PBB untuk Bertindak

Kategori :