Bersaing dengan 131 Perguruan Tinggi dari 42 Negara, ITS Sabet Penghargaan dari UNESCO

Jumat 08-12-2023,22:26 WIB
Reporter : Pace Morris
Editor : Heti Palestina Yunani

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya raih penghargaan, Kamis, 7 Desember. Tak tanggung-tanggung dua penghargaan sekaligus. Penghargaan didapat karena pembelajaran berbasis digital yang digagas saat pandemi Covid-19.

Penghargaan pertama didapat dari badan dunia United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Kedua dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Penghargaan dari UNESCO dalam UNESCO-ICHEI Higher Education Digitalization Pioneer Case Award diselenggarakan di Shenzhen, Tiongkok. Dalam ajang tersebut ITS bersaing ketat dengan 131 perguruan tinggi dari 42 negara yang lolos seleksi.

BACA JUGA: Lunas! Prabowo Tepati Janjinya untuk Hadir di Acara Masak Besar Bobon Santoso

Penghargaan diberikan kepada ITS atas serangkaian aktivitas pengembangan akademik ITS selama 2020-2022 bertajuk Intelligent Learning and Smart Campus.

Program itu dikoordinir Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT dengan anggota antara lain, Bagus Jati Santoso PhD, Prof Dr rer pol Heri Kuswanto MSi, Prof Dr Siti Machmudah ST MEng, Prof Dr Ir Aulia Siti Aisjah MT, dan Fadlilatul Taufany PhD.

Yang diapresiasi dewan juri adalah pembuatan regulasi dan kesiapan infrastruktur pembelajaran daring yang dilakukan sebelum pandemi, insentif kuliah online, hibah inovasi praktikum daring, MOOC, riset flagship intelligent learning, tablet merah putih digits, dan aktivitas pengembangan akademik lainnya. 

“ITS menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang mendapat penghargaan dari UNESCO dalam ajang tersebut,” kata Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT, dalam rilis resminya yang diterima Harian Disway, Jumat, 8 Desember 2023.

ITS juga memperoleh penghargaan terbaik kedua untuk Program Bantuan Penyelenggaraan dan Pembelajaran Digital (P3D) dari Dirjen Dikti Kemedikbudristek. Ada dua tim yang mewakili ITS yakniketua tim Dr Lila Yuwana dan Henning Titi MKom. 

Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng mengatakan bahwa pemberlakuan pembelajaran berbasis digital ini memang sudah disiapkan sebelumnya. ITS telah membangun seluruh perangkat regulasi dan infrastruktur serta menjalankan pembelajaran daring sejak Februari 2020 sebelum pandemi.

BACA JUGA: Prabowo Hadiri Masak Besar Bersama Chef Bobon dan Relawan Kopra

“Waktu itu kami hampir mandek total. Aktivitas perkuliahan, manajemen, hingga proyek-proyek pembangunan infrastruktur semua terganggu. Bahkan saya dan beberapa pejabat dan warga ITS sempat terpapar virus Corona sehingga harus menjalani perawatan intensif dan isolasi di rumah sakit,” katanya mengenang. (*)

Kategori :