Namun kata Anis Matta, bukan berarti seorang presiden tidak perlu menguasai berbahasa Inggris.
“Penguasaan bahasa asing itu merupakan horison intelektual seorang pemimpin. Tapi bahasa Indonesia adalah identitas,” tegasnya.
Anis mencontohkan, Presiden Rusia Vladimir Puttin dan Presiden Tiongkok Xin Jinping yang dalam pidatonya tidak pernah menggunakn bahasa Inggris.
“Walaupun Puttin bisa Bahasa Inggris, dia juga bisa bahasa Jerman tapi dia selalu menggunakan bahasa Rusia. Apakah pernah Xin Jinping menggunakan bahasa Inggris? Itu namanya identitas,” katanya. (*)