Fahri Hamzah, Aktivis 98 yang Dipanggil Prabowo

 Fahri Hamzah, Aktivis 98 yang Dipanggil Prabowo

Eks aktivis 98, Fahri Hamzah akan mengisi kursi di Kabinet Prabowo-Gibran--istimewa

HARIAN DISWAY - Politikus sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah telah memenuhi panggilan presiden terpilih Prabowo Subianto di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada Selasa, 15 Oktober 2024 lalu.

Kehadirannya di Kertanegara merupakan panggilan dadakan oleh ajudan Prabowo, Mayor Teddy. Karena itulah ia pun tidak sempat ganti pakaian batik yang lebih proper pada pertemuannya dengan Prabowo.

“Tadi saya dikontak oleh Bung Tedy agak mendadak makan, jadi akhirnya ini batik lama dan tidak sempat ganti,” ujarnya. Ia  mengatakan, pada pertemuannya itu, dia membahas terkait pekerjaan perumahan yang dilanjutkan oleh kabinet Prabowo.

BACA JUGA: Daftar 6 Srikandi di Kabinet Prabowo-Gibran

Hal ini, sejalan dengan bidang yang fahri kerjakan. Dia merupakan anggota Satuan Tugas (Satgas) Perumahan tim transisi. “Kita sudah cukup intensif mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di masyarakat kita,” ujarnya.

Dia mengatakan jika nanti mengisi jabatan di kabinet Prabowo, dia akan secepatnya menyelesaikan segala pekerjaan perumahan mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas yang pada kenyataannya masih banyak yang perlu dibenahi.

Hal itu dipertegas dengan pernyataan dari Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo yang mengode untuk menjadi menteri Prabowo Subianto nantinya. Hal tersebut disampaikan ketika membahas program 3 juta rumah.

BACA JUGA: Fahri Hamzah Sebut Prabowo Sosok Berjiwa Besar, Minta Maaf Kepada KPU dan 2 Paslon Lain

Yang menjadi program prioritas tahunan pemerintahan Prabowo. Artinya, Prabowo akan membangun 15 juta rumah pada masa jabatan 5 tahunnya nanti. Sebelum itu, Fahri merupakan eks aktivis 98 yang melengserkan Soeharto.

Dia adalah ketua umum organisasi gerakan mahasiswa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Dia juga pernah mengusulkan pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada pemerintahan Jokowi di periode pertama.

Fahri memiliki alasan kuat atas usulan pembubaran KPK itu. Menurutnya, dengan adanya lembaga ini korupsi masih belum teratasi. Fahri dulu tidak mendukung kebijakan Jokowi. Namun sebaliknya, kini dia mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

BACA JUGA: Fahri Hamzah Sebut Prabowo Paling Vokal Bela Warga Palestina

Bahkan, nantinya mengisi kursi kabinet yang dipimpin Prabowo.

*) Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Peserta program magang MBKM Harian Disway

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: