Allegri tetap menggunakan ide taktik reaktif, dengan mengkombinasikan high pressing dan zona marking. Tujuan umpan Napoli juga monoton di laga itu, kalau tidak Osimhen, ya kvaratskhelia. Dan benar saja, kedua pemain Napoli itu tanpa mendapat pengawalan khusus, tapi tetap ada yang bisa cover keduanya. Sehingga keduanya tidak bisa leluasa pegang bola, langsung di tebas pemain Juventus terdekatnya.
Kedua tim sama-sama bermain open play, Napoli lebih aktif melakukan serangan, tercatat 13 kali tendangan berbahaya, Juventus sedikit lebih baik meski bertahan nyatanya masih mampu catatkan 11 kali tendangan berbahaya dan 1 diantaranya bisa jadi gol.
Andrea Cambiasso (gelandang sayap)yang menyisir sisi kanan mampu lepaskan umpan lambung ke kotak penalti, Federico Gatti (bek) yang tiba-tiba nyelonong tanpa pengawalan bek Napoli mampu menyundul bola, sekaligus merubah skor 1-0 di menit ke-15
Sepanjang laga, possession ball Juventus 33.6% dan Napoli 66.4%, tercatat 22 kali Juventus kehilangan penguasaan bola, Napoli sedikit bermasalah sehingga kehilangan penguasaan bola sebanyak 27 kali.
Dilihat dari grafik heatmaps keduanya, Juventus catatkan sentuhan bola 470 kali, akan tetapi belum bisa melakukan banyak sentuhan saat serangan di sepertiga lapangan akhir. Di kubu Napoli, catatkan 785 kali sentuhan bola, tapi tidak bisa ciptakan banyak sentuhan saat menyerang di kotak penalti.
Juventus bisa mempertahan tren positifnya dalam 5 pertandingan terakhirnya, Napoli masih belum bisa kembali ke permainan terbaiknya untuk lepas dari tren negatif.