Gagasan perombakan pemerintahan Palestina yang baru ini ditolak oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersama koalisi sayap kanannya.
"Masalahnya bukan mengubah politisi (Palestina) dan membentuk pemerintahan baru, masalahnya adalah kebijakan pemerintah Israel," kata Abbas dalam wawancara pekan lalu, ketika ditanya tentang proposal AS, dilansir dari Reuters pada Sabtu, 16 Desember 2023.
BACA JUGA:Rugi Besar! Israel Umumkan Kehilangan Banyak Prajurit Dalam Sebuah Pertempuran di Gaza Utara
Sementara itu, Abbas dan para pemimpin Palestina lainnya mengatakan bahwa Amerika Serikat harus mendesak pemerintahan Israel untuk mengizinkan pembentukan negara Palestina. Negara Palestina ini mencakup Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.
Beberapa sumber regional dan diplomat mengatakan bahwa beberapa orang di Washington dan Israel mendukung Hussein al-Sheikh untuk menjadi pengganti Mahmoud Abbas sebagai pemimpin baru. Dia adalah seorang pejabat senior dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Mahmoud Abbas telah berjanji beberapa kali untuk merombak pemerintahan Palestina dalam beberapa tahun terakhir, tetapi masih belum membuktikannya.
Hal ini membuat para pejabat senior Amerika Serikat terus mendesaknya untuk mewujudkan perombakan pemerintah Palestina saat ini.(*)