HARIAN DISWAY - Kanker menjadi salah satu penyakit yang menyumbangkan angka kematian utama di Indonesia dengan beban pembiayaan yang tinggi.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono menyebutkan kasus kanker di Indonesia terus meningkat.
Hingga saat ini, 70 persen penderita kanker datang ke rumah sakit ketika memasuki stadium akhir. Maka dari itu, Wamenkes Dante menjelaskan Kementerian Kesehatan mempunyai strategi dalam memerangi penyakit kanker.
“Jenis kanker terbanyak yang diderita pada laki-laki adalah kanker paru-paru sedangkan jenis kanker yang diderita pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker rahim,” ujar Wamenkes Dante dalam 1st Annual Indonesian Cancer Conference (AICC) Rumah Sakit Dharmais di Hotel Shangri La, Jakarta pada 15 Desember 2023.
BACA JUGA: 7 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan, Dari Cegah Pikun Sampai Antikanker
Untuk itu, Kementerian Kesehatan berkomitmen dalam upaya memperkuat deteksi dini terhadap 4 jenis kanker, yakni kanker paru-paru, kanker payudara, kanker rahim, dan kanker serviks.
Menurut Wamenkes Dante, upaya ini dinilai sejalan dengan transformasi kesehatan, khususnya pada pilar pertama yang memfokuskan pada layanan primer.
“Deteksi dini yang lebih baik akan berdampak pada mortalitas yang turun, kematian yang turun pada pasien, keberhasilan pengobatan, dan tentu saja biaya yang lebih murah.” imbuh Prof Dante.
Vaksinasi HPV sejak dini menjadi upaya pertama untuk mencegah terjadinya kanker serviks. Wamenkes Dante mengungkapkan vaksinasi HPV sudah termasuk dalam program nasional untuk vaksinasi wajib bagi anak-anak, wanita, anak usia 11-12 tahun.
BACA JUGA: Cegah Kanker Serviks sebelum Terlambat
Selain itu, Wamenkes Dante juga meminta masyarakat melakukan skrining untuk mendeteksi dini penyakit kanker. Wamenkes Dante juga menuturkan berbagai jenis kanker akan memiliki program skrining yang dibiayai oleh BPJS.
Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais dr. Soeko Werdi Nindito mengatakan pihaknya berkomitmen melakukan upaya deteksi dini, promotif preventif, dan ketepatan diagnosis.
“Jadi, kami bukan hanya menyembuhkan pasien-pasien kanker stadium 3 sampai stadium 4, tetapi juga pasien kanker stadium 1,” kata dr. Soeko.
Apalagi, RS Kanker Dharmais merupakan rumah sakit kanker rujukan nasional dan pengampu nasional untuk layanan kanker. RS Kanker Dharmais juga memberikan pelatihan kepada rumah sakit daerah.
“Tujuan pemberian pelatihan tersebut untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kanker sekaligus memperkuat SDM kesehatan di daerah,” pungkas dr. Soeko. (Wehernius Irfon)