Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mendeklarasikan dukungan terhadap dirinya dan Gibran Rakabuming Raka, Selasa, 19 Desember 2023. --
Seiring perkembangan zaman yang kian bebas, kata Prabowo, di mana golongan kapitalis bermodal besar menguasai sebagian pasar. Sehingga berpotensi melemahkan pedagang kecil.
“Kali ini harus kita waspadai. Kita mengerti bahwa zaman sekarang adalah zaman pasar bebas, tetapi perekonomian kita yang dimaksud oleh pendiri-pendiri bangsa, perekonomian kita harus berasaskan kekeluargaan,” ucap Prabowo.
Menurutnya, hal itulah yang juga diinginkan oleh para pendiri bangsa kita. Dan itu tertuang di dalam UUD 1945. Prabowo berkomitmen membangun ekonomi berlandaskan Pancasila. “Hanya dengan ekonomi yang ada dalam UUD 45, hanya dengan ekonomi kekeluargaan, hanya dengan ekonomi yang berpihak pada rakyat kita sendiri, Indonesia bisa sejahtera,” jelas Prabowo.
Ganjar Bicara Daulat Pangan di IPB dan Kunjungi Pabrik Rokok di Bantul
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo punya dua agenda terpisah. Pertama, menghadiri acara Dialog Agromaritim di Institut Pertanian Bogor (IPB). Di momen itu, Ganjar bicara tentang kedaulatan pangan.
Ganjar mengungkit pembicaraannya dengan Presiden Jokowi. Bahwa Jokowi pernah memintanya lekas menyusun rencana pengembangan kedaulatan pangan jika terpilih menjadi presiden.
Saat itu, Ganjar pun ingin melibatkan IPB. Ia merasa akan banyak terbantu jika berdiskusi dengan IPB dalam penyusunan rencana kedaulatan pangan. “Kalau saya enggak Pak, siapkan pertemuan dan kontrak dengan IPB itu lebih pas,” imbuhnya lantas mendapat tepuk tangan meriah dari peserta diskusi yang dihadiri para dosen dan guru besar IPB.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu kemudian terbang ke Yogyakarta. Ia mengunjungi pabrik rokok di Bantul. Ia menegaskan petani dan ekosistem tembakau perlu dilindungi. Bahwa persoalan kebijakan tentang tembakau dan ekosistem industrinya harus ditinjau secara utuh.
Capres Ganjar Pranowo berdialog dengan para pekerja saat mengunjungi pabrik PT HM Sampoerna di Bantul, Selasa, 19 Desember 2023.--
“Di hulu, kini produksi petani tembakau sudah semakin turun, sedangkan permintaan semakin besar. Untuk itu, kita malah impor tembakau,” kata Ganjar. Maka, kebijakan mengenai tembakau tak hanya dilihat dari satu sisi saja. Seperti hanya soal kampanye kesehatan. Namun, harus dilihat dari berbagai sudut.
Ganjar mengatakan, secara global terdapat konvensi pengendalian tembakau atau FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) yang dikomandoi oleh WHO. Namun, masih banyak negara belum meratifikasinya. Indonesia pun kena ‘pukulan-pukulan’ yang keras.
Ganjar merasakan jika kampanye global tersebut telah memukul keras industri tembakau dalam negeri. Padahal, menurutnya, tembakau merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia.
"Kita punya tembakau kualitas tinggi yang harganya jutaan, dari Temanggung dan daerah lain. Ini juga harus mendapatkan perlindungan," ungkapnya. Bahkan, banyak orang bergantung hidup dengan industri tembakau. Banyak pekerja perempuan di balik produksi tembakau itu. (*)