"Masalah sebenarnya adalah bahwa cara Israel melakukan serangan ini menciptakan hambatan besar untuk distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza,” kata Sekjen PBB Antonio Guterres kepada wartawan setelah pemungutan suara.
“Operasi bantuan yang efektif di Gaza membutuhkan keamanan, staf yang dapat bekerja dengan aman, kapasitas logistik, dan dimulainya kembali kegiatan komersial. Keempat elemen ini tidak ada," lanjutnya.
Sebelum pemungutan suara, Rusia mengusulkan amandemen yang memperkuat bahasa seputar gencatan senjata. Dia mengatakan bahwa rancangan resolusi ini telah “dikebiri” oleh Amerika Serikat dan DK PBB memberikan lampu hijau kepada Israel terkait kejahatan perang.
BACA JUGA:Israel Tawarkan Jeda Perang Seminggu Diganti 40 Sandera, Hamas Menolak
"Dengan menandatangani ini, dewan pada dasarnya akan memberi angkatan bersenjata Israel kebebasan bergerak penuh untuk pembersihan lebih lanjut dari Jalur Gaza," kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia kepada dewan sebelum pemungutan suara.
“Selain itu, teks rancangan undang-undang tersebut telah kehilangan referensi untuk mengutuk semua serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil,” tambahnya.(*)