Budi Karya juga menyoroti bahwa penggunaan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan memberikan opsi transportasi yang lebih kompetitif dibandingkan dengan pesawat udara.
Dengan waktu tempuh yang singkat, harga tiket Kereta Cepat diharapkan dapat bersaing dengan tiket pesawat, menjadikan opsi ini lebih menarik bagi masyarakat.
"Maka konsep creative financing akan kita lakukan. Nanti kami bersama-sama yang memprakarsai melakukan design engineering, lalu kami berikan tender, dan yang terbaik yang akan jadi pemenang," ungkapnya.
Meski menyadari bahwa proses pembangunan proyek kereta cepat merupakan tantangan, Menhub Budi Karya yakin bahwa setelah proyek ini selesai, Kereta Cepat Whoosh akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia.
"Tidak ada orang yang mengatakan kok ini Whoosh jelek. Sekarang tinggal kita kawal saja agar ini bisa berjalan dengan baik," tandasnya.
Menhub juga membanggakan popularitas Kereta Cepat Whoosh, menyatakan bahwa prestasinya tidak kalah dengan kereta cepat dari negara lain seperti Shinkansen di Jepang atau TGV di Perancis.
Popularitasnya terbukti dengan tingginya minat dari negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand yang menyamakan popularitas Whoosh dengan Shinkansen dan TGV. (*)