LAMONGAN, HARIAN DISWAY - Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengunjungi Pondok Pesantren Al-Ishlah di Desa Sendangagung, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Jumat, 29 Desember 2023.
Kedatangannya disambut hangat oleh ribuan santri, orang tua santri, dan warga sekitar.
Anies Baswedan mengakui bahwa KH. Muhammad Dawam Saleh, pengurus Ponpes Al-Ishlah, selain sebagai seorang alim ulama, juga merupakan seorang sastrawan dan budayawan.
Anies menyatakan rasa hormatnya terhadap kedua peran penting yang diemban oleh KH. Dawam Saleh.
"Kami bersilaturahmi mengunjungi pondok pesantren Al-Ishlah yang didirikan dan dibina oleh KH. Dawam Saleh. Beliau ini seorang sastrawan, seorang budayawan selain seorang alim ulama," kata Anies.
Dalam kunjungannya, Anies menerima hadiah sebuah puisi indah berjudul 'Jika Presiden Kita Pak Anies Baswedan' karya KH. Dawam.
Anies memberikan apresiasi tinggi terhadap kualitas puisi-puisi yang menggambarkan berbagai aspek kehidupan masyarakat.
BACA JUGA:Refly Harun Optimis: Anies-Muhaimin Menang Jika Pilpres 2024 Dua Putaran
BACA JUGA:Elektabilitas Anies-Muhaimin Konsisten Naik, PKB: Pelan tapi Pasti
"Beliau ini puisi-puisinya menggambarkan apa yang terjadi di masyarakat, sosial, ekonomi, politik, keagamaan yang uukan sekadar syair untuk keindahan tapi syair yang membawa pesan," ujarnya.
Anies juga menyampaikan bahwa kunjungannya ke Ponpes Al-Ishlah adalah untuk menepati janji silaturahmi dengan KH. Dawam.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan kebahagiannya karena berhasil menunaikan janji tersebut dan bersyukur dapat bersilaturahmi dengan masyarakat Lamongan.
"Bulan Maret lalu saya sempat jumpa dapat buku kumpulan puisinya, lalu saya berniat suatu saat saya akan membalas kunjungan beliau alhamdulillah hari ini tertunaikan," kata Anies.
"Jadi saya bersyukur bisa silaturahmi dan beliau memberikan kesempatan kepada warga dan para orang tua santri untuk ikut bersama jadi di dalam banyak sekali yang hadir," tambahnya.
Kunjungan Anies Baswedan ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi antara pemimpin dan masyarakat, tetapi juga menunjukkan apresiasi terhadap seni sastra yang dihasilkan oleh tokoh agama dan budayawan seperti KH. Dawam Saleh. (*)