BANDUNG, HARIAN DISWAY – Proses evakuasi terhadap bangkai Kereta Api Turangga (KA Plb 65A) dan KA Commuter Line Bandung Raya (KA 350) yang terlibat tabrakan di Cicalengka, Jawa Barat terus dilakukan.
Kedua rangkaian bertumbukan di petak jalur Cicalengka-Haurpugur di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Bandung, KM 181+700 pada Jumat pagi, tanggal 5 Januari 2024 pukul 06.03 WIB.
Kedua rangkaian mengalami kerusakan parah. Terutama KA Commuter Line Bandung Raya yang anjlok dari lintasannya. Dari musibah ini, tercatat 4 orang meninggal dan 27 orang luka-luka.
Operasional kereta api dari dan menuju Bandung pun terganggu dengan beberapa perjalanan dibatalkan. PT KAI memberikan kompensasi pada penumpang yang perjalanan kereta nya terhambat.
Direktur Jenderal Perkeretaapian, Risal Wasal menyampaikan bahwa proses evakuasi terus dilakukan oleh DJKA bersama KAI dan pihak terkait dengan prioritas penanganan adalah korban terdampak.
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal di lokasi kecelakaan desa Cikuray, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat-Kemenhub-
“Kami sudah mengirimkan petugas gabungan, sarana crane serta sarana penolong dari Stasiun Kiaracondong dan Stasiun Solo Balapan yang saat ini sudah berada di lokasi untuk membantu proses evakuasi,” sebut Risal pada Kamis di Bandung.
Hingga saat ini, dapat dilaporkan bahwa korban meninggal yang sudah teridentifikasi sejumlah 4 orang, dan sementara ini korban luka yang telah teridentifikasi sejumlah 37 orang serta tidak ada korban jiwa dari pihak penumpang.
Korban meninggal terdiri dari 1 orang Masinis, 1 orang Asisten Masinis, 1 orang Petugas Keamanan Dalam Stasiun Cimekar, serta 1 orang Prama KA Turangga. Sementara korban meninggal dan luka sudah dilarikan ke RSUD Cicalengka, RS AMC dan RS Edelweiss guna penanganan lanjut.
"Saat ini hampir semua korban luka sudah dipulangkan dari rumah sakit, dan tersisa 2 orang yang masih dirawat," sebut Risal.
Saat kejadian, KA Turangga yang terdiri dari 1 lokomotif (CC 206 1505), 8 kereta penumpang, 1 kereta makan dan 1 kereta pembangkit bertabrakan dengan KA Commuterline Bandung Raya yang terdiri dari 1 lokomotif (CC 201 7717), 7 kereta penumpang, dan 1 kereta pembangkit.
KA Turangga membawa total 287 penumpang dan 7 orang crew, sementara KA Commuter Line membawa 191 penumpang dan 7 orang crew.
Lebih lanjut, Risal memastikan bahwa Kementerian Perhubungan melalui DJKA dan KNKT bersama KAI dan pihak terkait akan melakukan penyelidikan dan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab insiden ini. “Semoga segera dapat diketahui penyebab terjadinya insiden sehingga bisa kami lakukan pencegahan agar tidak terulang kembali,” tutup Risal.(*)