HARIAN DISWAY - Utang luar negeri yang terus bertambah berpotensi mengganggu kedaulatan Indonesia. Makin banyak utang kita terhadap lembaga internasional, makin besar pula peluang adanya intervensi terhadap kedaulatan negara.
Hal itu menjadi salah satu persoalan yang harus dijawab ketiga calon presiden RI dalam debat capres-cawapres ketiga yang dihelat pada Minggu, 7 Januari 2023 di Istora Senayan Jakarta.
Anies Baswedan mengungkapkan 2 hal yang bisa dilakukan pemimpin untuk menghindari kemungkinan intervensi tersebut. Yakni dengan menata utang dan memperbesar Produk Domestik Bruto (GDP).
BACA JUGA:Debat Pilpres: Anies Desak Prabowo Jelaskan Standar Etikanya
"Yang tidak kalah penting adalah melakukan pegembangan skema-skema yang lebih kreatif dalam mencari utang luar negeri, termasuk pelibatan swasta," jelas Anies Baswedan.
Sedangkan untuk memperkuat GDP, Anies melanjutkan, bisa diwujudkan dengan memastikan perluasan wajib pajak. Kebijakan tersebut diharapkan tidak hanya memperkuat GDP. Tapi juga mengurangi kebocoran pajak.
Mantan Mendikbud itu mengungkapkan, utang luar negeri sah-sah saja. Namun ada syaratnya. Pertama, utang harus digunakan untuk kegiatan produktif.
ANIES Baswedan soal utang luar negeri: Strategi dan rasionya dengan GDP. Foto Anies Baswedan dan Prabowo Subianto dalam debat capres, 7 Januari 2024.-YouTube JPMTV-
BACA JUGA:Jargon Baru Anies di Debat Pilpres Ketiga: Indonesia Absence no More, Respected Forever
BACA JUGA:Anies Baswedan Kritik Lemahnya Keamanan Siber: Dana Rp 700 Triliun Buat Apa?
"Jangan utang itu digunakan untuk kegiatan non-produktif, misalnya dipakai untuk membeli alutsista bekas," ujar capres nomor 1 itu, menyindir kebijakan pemerintah.
Capres nomor 2 Prabowo Subianto menyebut, skema utang luar negeri Indonesia adalah yang terbaik. Anies bilang, sebaiknya disebutkan berapa proporsi yang ideal untuk utang di Indonesia.
"(Tidak cukup) kalau hanya mengatakan bahwa utang kita termasuk yang terbaik. Tapi, berapa angkanya?" Anies bertanya kepada Prabowo.
BACA JUGA:Debat Capres Ketiga: Anies Baswedan Bahas Hacker Hingga Food Estate di Opening Statement
"Menurut hemat kami, (rasio) utang kita harus maksimal berada di angka 30 persen dari GDP (produk domestik bruto, Red), sehingga kita aman di bawah 30 persen," ujar pasangan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024 tersebut.