HARIAN DISWAY - Komandan Tim Komunikasi Bravo yang tergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran Budisatrio Djiwandono menyambut amanat Presiden Joko Widodo untuk menambah anggaran riset, khususnya di perguruan tinggi.
"Prabowo-Gibran siap melaksanakan keberlanjutan amanat Pak Presiden, untuk menambah anggaran riset. Khususnya untuk perguruan tinggi," terang Budisatrio kepada wartawan pada Senin, 15 Januari 2024.
Budisatrio menegaskan bahwa penambahan anggaran riset akan konsisten dilakukan tiap tahun apabila Prabowo-Gibran mendapatkan mandat rakyat menjadi presiden dan wakil presiden 2024-2029.
BACA JUGA: Survei IPS: Prabowo-Gibran 51,8%
"Salah satu program dalam visi-misi Prabowo-Gibran adalah mengalokasikan anggaran riset yang ditargetkan menjadi 1,5 persen dari pendapat domestik bruto (PDB) Indonesia," imbuh Budisatrio.
Hal itu juga selaras dengan visi-misi Prabowo-Gibran untuk menuju Indonesia Maju. Salah satu syarat menjadi negara maju adalah political will untuk membangun budaya riset dan inovasi. Langkah selanjutnya adalah menjadi negara industri yang kompetitif dan inovatif.
"Prabowo-Gibran fokus menuju Indonesia Emas. Syaratnya adalah membangun budaya riset dan inovasi. Dan, menjadikannya sebagai penopang menjadi negara industri maju, untuk cita-cita Indonesia Maju," papar anggota DPR RI itu.
BACA JUGA: Perlinmas Beri Dukungan Untuk Prabowo-Gibran, TKN Sebut Perjuangan Linmas Insyaallah akan Terwujud
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan instruksi kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim untuk menambahkan anggaran untuk riset, khususnya di perguruan tinggi pada tahun 2024 ini.
Kendati demikian, Jokowi meyakini penambahan anggaran riset akan dilanjutkan siapa pun presiden yang terpilih.
"Pak Nadiem anggarannya (untuk riset) diperbesar. Enggak apa-apa dimulai tahun ini, nanti kan sudah ganti presiden. Tapi, dimulai itu yang gede, jadi presiden yang akan datang pasti mau tidak mau melanjutkan. Entah itu 01 (Anies Baswedan), entah itu 02 (Prabowo Subianto), entah 03 (Ganjar Pranowo)," jelas Jokowi dalam Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Surabaya pada Senin, 15 Januari.
BACA JUGA: Jokowi Tanggapi Santai Wacana Pemakzulan Presiden
Menurut Jokowi, presiden penggantinya tidak akan berani memotong anggaran yang sudah diperbesar dari sekarang.
“Enggak mungkin kalau sudah diperbesar. Nadiem sudah menambahkan banyak, kemudian presiden yang akan datang motong. Enggak akan berani,” tegasnya.
Dengan demikian, pembiayaan pendidikan dan riset dapat diupayakan seoptimal mungkin. (*)