HARIAN DISWAY - Adanya krisis pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri teknologi, menarik perhatian publik. Menyikapi hal itu, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengaku punya solusinya. Yaitu dengan hilirisasi. “Hilirisasi digital Prabowo-Gibran melibatkan pengembangan rantai pasokan industri kunci dan infrastruktur jaringan serta sektor perangkat digital,” kata Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Budiman Sudjatmiko.
Budiman menjelaskan, digitalisasi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam proses industri di semua lini. Dia mencontohkan, di pertanian bisa menggunakan teknologi untuk pengembangan pupuk dan bibit unggul, internet of things (IOT) Smart farming atau e-commerce khusus pangan. “Digitalisasi akan memberikan kontribusi positif terhadap sektor industri secara keseluruhan,” yakin dia.
Budiman menyebut, sumber utama diperlukan dalam menjawab tantangan masa depan adalah data. Data yang diolah secara digital dengan kecerdasan buatan atau AI, machine learning, big data dan blockchain “Jadi sehingga cyber security dan cyber defense yang diungkapkan Gibran menjadi sangat penting untuk melindungi komoditas ekonomi kita," sambung Budiman.
BACA JUGA:Prabowo jadi Inspirasi Abah Lala Ciptakan Lagu Yo Musti Menang
BACA JUGA:TKN Prabowo-Gibran: Kami Siap Melanjutkan Target Anggaran Riset dan Inovasi 1,5 Persen PDB
Budiman menyebut, ide hilirisasi digital Prabowo-Gibran memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian Indonesia hingga Rp 11.000 triliun. Tentunya bersamaan dengan sektor lain yang terkena efek dominonya, seperti sektor seperti makanan, transportasi, ritel, logistik, dan pertambangan.
“Dengan strategi hilirisasi digital inovatif Prabowo-Gibran, Indonesia memiliki peluang besar untuk berkembang dalam berbagai sektor kunci,” ungkap Budiman optimistis. “Termasuk mempersiapkan Indonesia sebagai pemain utama dalam ekonomi digital global yang diharapkan dapat memberikan solusi terhadap tantangan PHK,” imbuh dia menandasi. (*)