“Solusinya adalah perubahan. Dari tiga pasangan yang ada, hanya Pasangan AMIN yang paling jelas arahnya dan sosoknya pada perubahan. “Yang lain hanya melanjutkan, sedangkan AMIN menghadirkan perubahan,” jelas Kiai Imam.
Poin penting yang disampaikan Kiai Imjaz adalah soal koalisi PKB-PKS yang sempat dipersoalkan. “Dua kelompok manusia yang mempersoalkan koalisi ini adalah orang yang ngaji islamnya belum tamat dan orang yang menghendaki koalisi ini lemah. Hati-hati,” tegas Kiai mengingatkan.
Menurut Kiai Imam, sejak zaman Rasulullah SAW di Madinah, beliau sudah menempatkan perbedaan sebagai kekayaan dan modal untuk membangun kekuatan selama perbedaan itu di wilayah yang bukan pokok. Mbah Hasyim Asy’ari telah mencontohkan di Indonesia ini dengan berdirinya Masyumi di era kemerdekaan.
“Intinya, koalisi PKB-PKS dalam gerbong AMIN harus menjadi kekuatan dan kekayaan. Hanya kebodohan yang melahirkan fanatisme buta sehingga perbedaan selalu dijadikan alat perpecahan,” tegas Kiai Imam Jazuli mengingatkan hadirin. (*)