HARIAN DISWAY - Calon Presiden nomor urut 01, Anies Baswedan melanjutkan kampanyenya di Taman Nukila Ternate, Maluku Utara, pada Jumat, 26 Januari 2024.
Dalam momentum tersebut, Anies menyatakan komitmennya untuk meneruskan perjuangan demi keadilan dan kesetaraan, yang telah dimulai 14 tahun lalu di Maluku Utara.
Anies berbagi kisah pengalamannya ketika terlibat dalam program "Indonesia Mengajar" pada tahun 2011-2012. Bersama timnya, Anies mengirimkan guru-guru ke pulau-pulau terpencil di Maluku Utara.
"Saya tiba di sini tahun 2011-2012, pada waktu itu kami mengirimkan guru-guru ke pulau-pulau yang terpencil. Namanya Indonesia Mengajar. Waktu itu Bupatinya Bapak Muhammad Kasuba yang ada di sini. Kami kirimkan guru datang ke sini. Itu kira-kira 13-14 tahun yang lalu. Guru datang bergantian," jelas Anies.
Pengalaman berlayar ke Pulau Bacan dari Ternate menjadi pengingat bagi Anies akan kekayaan dan potensi anak-anak di Maluku Utara.
Meski memiliki kemampuan tinggi, anak-anak di sana terbatas kesempatan untuk berkembang.
"Guru-guru di sini bercerita, kalau anak-anak di sini makanannya ikan, mereka sehat, otaknya cerdas. Mereka punya kemampuan, tetapi tidak punya kesempatan. Kemampuan tanpa kesempatan tidak berangkat ke mana-mana. Yang dibutuhkan di tempat ini adalah berikan kesempatan sama kepada anak-anak kita untuk maju," tegasnya.
Anies meyakini bahwa Indonesia memerlukan kebijakan yang berkeadilan, setara, dan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh rakyatnya.
Ia menekankan pentingnya memberikan pendidikan yang baik dan merata agar anak-anak bisa memiliki masa depan yang cerah.
Dengan semangat tersebut, Anies menegaskan tekadnya untuk terus berjuang mewujudkan keadilan dan kesetaraan di Maluku Utara. (Jessica Laurent)