BANTEN, HARIAN DISWAY – Banyak keuntungan yang bisa masyarakat petik lewat literasi digital. Salah satunya adalah mengantisipasi dampak negatif judi online. Seperti yang diterapkan di Kabupaten Pandeglang. Masyarakat diajak untuk menyikapi penggunaan platform digital secara bijak.
“Ekonomi menjadi salah satu faktor utama seseorang terlibat dalam permainan judi online. Permainan tersebut sering dijadikan jalur praktis untuk menangani masalah finansial,” ujar Freddy Alex Damanik, pegiat literasi digital yang menjadi pemateri dalam Seminar Literasi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pada Sabtu (20/1).
Seminar yang dihadiri masyarakat Pandeglang itu mengusung tema “Bijak Cerdas Jauhi Judi Online”. Dalam kesempatan itu, Iman Nur Rosyadi, pemateri lain, membahas dampak buruk judi online dalam kehidupan bermasyarakat. Pria yang dikenal sebagai pakar komunikasi dan informasi itu memperingatkan masyarakat agar tidak terjerumus ke judi online.
“Judi online akan sangat beresiko apabila tidak ditangani sejak dini. Sebab, bahayanya akan menjadi semakin besar dan merebak,” jelas Iman.
Dia melanjutkan bahwa kecanduan judi online bisa memicu tindak kriminal. Contoh konkretnya adalah mencuri. Sebab, mereka yang kecanduan judi online selalu butuh modal untuk bermain. Hal tersebut jelas merugikan masyarakat.
“Dampak negatif yang paling berbahaya dari memainkan judi online ialah kecanduan yang mampu menurunkan kualitas hidup seseorang. Sehingga timbul keinginan untuk menghalalkan segala cara agar dapat terus bermain,” terangnya.
Selanjutnya, Jaenal Abidin sebagai pemateri terakhir pada sesi diskusi tersebut mengajak masyarakat selalu waspada. Jangan sampai terlena dalam menyikapinya. Masyarakat harus tegas dan ketegasan itu hanya bisa lahir dari dalam diri sendiri.
“Judi online merupakan penjajahan ekonomi, waktu, bahkan kehidupan bagi kita semua sebagai masyarakat Indonesia. Oleh karena itu harus kita lawan,” tegasnya.