HARIAN DISWAY - Menjelang Imlek, umat Konghucu di Kelenteng Ba De Miao, Surabaya, menggelar ibadah Jie Shi Siang An sekaligus cisuak. Ritus tolak bala berharap keselamatan sepanjang 2024.
Lembaran-lembaran kertas kimcua ditata di halaman tengah Kelenteng Ba De Miao, Royal Residence, Surabaya. Beberapa kertas itu dilipat menjadi bentuk penyu.
BACA JUGA: Sebelum Imlek Ada Perayaan Tahun Baru Kecil, Ini Penjelasan dan Tradisi-tradisinya
Sekotak benang berwarna-warni, pemotong kuku, dan gunting ditempatkan di sela kertas-kertas itu. Hari itu, 3 Februari 2024, umat Konghucu menggelar ritual cisuak.
Sebuah upacara tolak bala dengan harapan dapat membuang sial. Menyirnakan seluruh energi negatif dalam diri. Sehingga mindset untuk menjalani tahun baru lebih positif. Terutama bagi mereka yang shionya ciong.
“Pengertian ciong bukan berarti apes sepanjang tahun. Hanya energinya tidak selaras dengan tahun naga kayu,” ujar Liem Tiong Yang, rohaniwan Konghucu.
Ketidakselarasan itu menyebabkan keberuntungan sedikit menurun. Berkaitan dengan kesehatan maupun keuangan. Namun, Liem menyebut bahwa alam tidak bisa ditaklukkan. Namun, bisa disiasati. Caranya adalah dengan cisuak.
Ketika energi seseorang tidak serasi dengan energi alam, dan suatu saat tertimpa kemalangan, maka jika telah mengikuti cisuak, dampak dari kemalangan itu tidak begitu besar.
“Risiko yang ditimbulkan akibat kemalangan itu tidak begitu besar. Misalnya, jika bisnisnya mengalami kerugian, maka kerugian itu masih bisa ditutup atau diatasi,” tutur ayah lima anak itu.
Dalam tradisi Tionghoa, tidak ada kesedihan. Semua hanya bergantung pada pikiran. Maka pikiran pun harus positif. Mengikuti cisuak membangkitkan pikiran-pikiran positif tersebut. Sehingga dalam mengarungi sepanjang tahun, meski ciong, bisa tetap lancar.
Naga kayu adalah shio yang menaungi tahun 2024. Jika dalam kalender Imlek adalah tahun 2575 Kongzili. Tahun ini, shio yang ciong adalah anjing, kerbau, naga, dan kelinci.
Sedangkan shio yang selaras adalah monyet, tikus, dan ayam. Selebihnya netral atau masih cukup selaras dengan tahun baru 2575 Kongzili.
“Cisuak bukan hanya boleh diikuti oleh mereka yang bershio ciong saja. Mereka yang selaras pun sebaiknya ikut juga. Karena maknanya adalah pembersihan diri dari energi negatif,” ungkapnya. Energi negatif tentu masih melekat dalam diri manusia, setelah menjalani setahun sebelumnya.
Membuang energi negatif dalam diri dilakukan dengan cara memotong kuku jari tangan dan kaki. Kemudian memotong beberapa helai rambut, serta menggunting benang yang sesuai dengan shio.
Jika bershio macan, maka benangnya merah. Jika bershio anjing, benang yang diambil berwarna hitam. “Benang itu melambangkan warna shio masing-masing orang. Semua item ada maknanya,” ujar rohaniwan 60 tahun itu.