Mengenal Silent Majority, Istilah yang Viral Setelah Pemilu

Jumat 16-02-2024,09:01 WIB
Reporter : Jessica Laurent
Editor : Taufiqur Rahman

Penggunaannya tidak hanya terbatas pada Amerika Serikat, tetapi juga telah meluas ke berbagai negara, termasuk Indonesia, sebagai representasi dari dinamika politik yang terus berkembang.

Contoh Keberadaan Silent Majority dalam Konteks Pemilu

Contoh nyata dari fenomena silent majority terkait erat dengan sekelompok besar masyarakat yang dengan diam-diam menyuarakan dukungan mereka kepada salah satu pasangan calon (paslon).

Kelompok ini cenderung memilih untuk menyimpan preferensi politik mereka secara rahasia, mungkin karena pertimbangan-pertimbangan yang mereka anggap penting.

Sikap diam dari mayoritas ini bisa memiliki dampak yang signifikan dalam dinamika pemilu. Berikut beberapa dampak yang bisa terjadi.

1. Keputusan dari kelompok silent majority seringkali sulit terdeteksi melalui survei dan jajak pendapat, sehingga hasil pemilu bisa mengejutkan.

2. Kehadiran silent majority sering kali menjadi sumber kontroversi, karena sulitnya memverifikasi klaim tentang keberadaannya.

3. Beberapa kandidat politik menggunakan narasi tentang silent majority untuk mengklaim dukungan yang lebih besar dari basis massa mereka.

4. Keberadaan silent majority membuat hasil pemilu menjadi tidak mudah diprediksi, karena suara diam mereka dapat memberikan pengaruh yang signifikan.

5. Kandidat yang mampu memenangkan dukungan dari silent majority memiliki kesempatan yang lebih besar untuk meraih kemenangan dalam pemilihan, karena mereka mewakili suara mayoritas yang tidak terdengar.(Jessica Laurent)

Kategori :