Adi Prayitno juga merespons sikap Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang memenuhi undangan bertemu dari Presiden Joko Widodo. “Ini semacam satu sinyalemen bahwa salah satu partai pendukungnya itu sudah melempar handuk terkait dengan hasil Pilpres 2024,” ucap Adi.
Menurut Adi, Surya Paloh juga tidak sensitif di tengah upaya yang dilakukan Timnas AMIN dalam menginvestigasi dugaan kecurangan Pilpres 2024. “Karena tentu pertemuan ini dinilai oleh publik tidak sensitif di tengah upaya-upaya AMIN misalnya terus mencoba mereka ini menginvestigasi persoalan yang mereka sebut penuh dengan kecurangan sepanjang pemilu ini, tapi salah satu partai pendukungnya sudah bertemu dengan Presiden yang publik tahu bahwa dukungan politiknya itu ke (nomor) 2,” kata Adi.
BACA JUGA:Rasmus Hojlund Bikin Gol Pakai Dada: Sengaja atau Cuma Hoki?
BACA JUGA:Manchester United Mantap Melangkah ke Empat Besar Premier League
“Oleh karena itu pertemuan ini sebenarnya semakin mempertebal dalam banyak hal, salah satu partai pendukungnya Amin sudah mengakui dari lubuk hati yang paling dalam mereka, soal hasil pemilu di 2024, meski quick count, paslon nomor 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu diunggulkan, ini bisa dipastikan tidak akan memiliki jarak selisih yang signifikan dengan hasil real count di KPU.”
Di sisi lain, Anies Baswedan disebut sudah memperingatkan kepada Timnas Anies-Muhaimin untuk tidak menyangkal hasil yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pemenang Pilpres 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Timnas Anies-Muhaimin, Billy David dalam Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Senin, 19 Februari 2024. “Pak Anies sampaikan di tanggal 14 malam bahwa kita paslon AMIN adalah pejuang yang demokratis apapun nanti hasilnya, ketika wasit yang memimpin pertandingan penyelenggara Pemilu tanggal 20 Maret mengumumkan, tentu kita tidak boleh menyangkal hal itu,” kata Billy.
Namun di luar instruksi itu, kata Billy, semua proses terus dilakukan oleh Tim Hukum Nasional Anies-Muhaimin baik di Bawaslu atau pun KPU. “Dan tentu juga selain proses pascapemilu ini, tetap kita ingin menegakkan atau ingin mengingatkan bahwa di proses prapemiliu ini banyak sekali hal yang nggak benar sehingga pemilu ini berjalan dengan demikian,” kata Billy. (*)