Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) BPSDMI Kemenperin Jonni Afrizon menjelaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja industri lokal, sehingga mereka siap bekerja sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
Penyediaan SDM terampil dan kompeten melalui pendidikan dan pelatihan vokasi, sebagaimana yang diselenggarakan oleh Politeknik Industri Logam Morowali merupakan bentuk insentif non-fiskal yang juga dapat mendorong pelaksanaan kebijakan hilirisasi industri.
BACA JUGA: Industri Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara Indonesia Hadapi Isu Global Warming
Penyediaan tenaga kerja yang terampil dan kompeten melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi, seperti yang dijalankan oleh Politeknik Industri Logam Morowali, merupakan suatu insentif non-fiskal yang dapat secara positif mempercepat implementasi kebijakan hilirisasi industri.
“Program hilirisasi sendiri dapat memberikan multiplier effect atau dampak berganda, diantaranya meningkatkan nilai tambah bahan baku di dalam negeri, menarik investasi masuk ke tanah air, menghasilkan devisa besar dari ekspor, dan menambah jumlah serapan tenaga kerja,” jelas Jonni. (Rifa Zahra Fadhila)