HARIAN DISWAY - Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy atau Romi mendengar informasi ada dua modus untuk meluluskan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke DPR RI. Romi mengaku mendengar informasi upaya meluluskan PSI setelah momen pencoblosan pemilu 2024 pada 14 Februari 2024.
Dia mengatakan modus pertama untuk meluluskan PSI ialah memindahkan suara partai dengan perolehan kecil pada pemilu 2024. "Memindahkan suara partai yang jauh lebih kecil yang jauh dari lolos PT kepada coblos gambar partai tersebut," kata Romi kepada awak media, Senin, 4 Maret 2024.
Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengatakan modus selanjutnya dengan memindahkan suara tidak sah ke coblos PSI. "Memindahkan suara tidak sah menjadi coblos gambar partai tersebut," ungkap Romi.
Setelah mendengar modus tadi, Romi merasakan suara parpol yang dipimpin putra Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep itu melonjak tajam dengan ketidakwajaran. Misalnya, PSI mampu menang total di 71 persen dari 110 TPS yang berada di Indonesia seperti tertuang dalam Sirekap milik KPU.
BACA JUGA:PSI Pecah Telur! Berpeluang Dapat Kursi di DPRD Jatim
BACA JUGA:Komentar Jokowi soal Lonjakan Suara PSI Menuju Lolos ke Senayan
"Sebuah angka yang sangat tidak masuk akal mengingat PSI sebagai partai baru yang tanpa infrastruktur mengakar dan kebanyakan caleg RI-nya saya monitor minim sosialisasi ke pemilih," ungkap Romi.
Pria kelahiran Yogyakarta itu juga mengatakan ketidakwajaran lonjakan suara PSI terungkap dalam rekapitulasi di tingkat kecamatan seperti dibagikan beberapa akun di media sosial. Romi bahkan menyebut laporan kader PPP di Kabupaten Bandung, Banjaran mengungkapkan perolehan PSI digelembungkan 2.100 persen dari 1 menjadi 21 suara. "Masih banyak lagi laporan-laporan serupa kepada Pusat Tabulasi Nasional DPP PPP yang menurut laporan verifikasi sementara DPW-DPW PPP dikategorikan sesuai dengan data lapangan," katanya. (*)