Persebaya Desak PSSI Hukum Berat Wahyudi Hamisi: Tendangan Brutal, Ancam Nyawa Bruno Moreira!

Senin 04-03-2024,20:53 WIB
Reporter : Hilmy Maulana
Editor : Salman Muhiddin

"Pada 13 Oktober 2018, tulang fibula kaki Robertino Pugliara patah di Stadion Gelora Bung Tomo karena tekel yang dilakukan oleh Wahyudi Hamisi dari belakang. Tindakan tersebut sangat kejam dan fatal, dan mengakhiri karir sepak bola Pugliara," ujarnya.

Persebaya meminta PSSI untuk menjatuhkan sanksi tegas kepada Wahyudi Hamisi dan wasit Ginanjar Latief.

Pernyataan resmi dari Persebaya Surabaya menunjukkan ketidakprofesionalan wasit dan bahaya nyata yang ditimbulkan oleh perilaku barbar pemain sepak bola seperti Wahyudi Hamisi, serta menyerukan tindakan drastis untuk menjaga integritas dan keamanan olahraga.

BACA JUGA:Persebaya Jegal Tren Positif PSS Sleman, Risto Vidakovic: Kami Sudah Berjuang!

BACA JUGA:Susunan Pemain Persebaya vs PSS Sleman: Robson Duarte is Back

Respons Keras PSSI

Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, mengutuk insiden mengerikan yang melibatkan pemain PSS Sleman, Wahyudi Hamisi, dan penyerang Persebaya Surabaya, Bruno Moreira.

 "Kami sudah berkoordinasi dengan Komite Wasit Pak Rudy, kami berharap ada evaluasi termasuk juga sanksi berat terhadap pemain," kata Yunus.

Menurutnya, kejadian seperti ini tidak boleh terulang karena bisa berakibat fatal bagi para pemain yang mencari nafkah dari sepak bola.

"Kami melihat di depan wasit kejadian itu terjadi dan berharap ada respek dari pemain, jangan sampai saling mencederai karena bisa berakibat fatal," tambahnya.

 

Yunus Nusi juga menekankan bahwa insiden yang dapat berakibat fatal seharusnya dapat dicegah, mengingat sudah beberapa nyawa yang hilang di lapangan.

"Kami kasihan dengan pemain jika tidak terlindungi nyawanya. Pertandingan Persebaya kami jadikan evaluasi dan kami sudah berkoordinasi dengan Komite Wasit. Kami masih menunggu surat keberatan dari Persebaya agar masuk ke ranah komite disiplin," katanya.

Kategori :