Namun, dalam pandangan kalangan Hanafiyah, fidyah dapat dibayarkan dalam bentuk uang. Besaran yang digunakan sesuai dengan takaran yang berlaku. Seperti setara dengan 1,5 kilogram makanan pokok per hari yang kemudian dikonversi menjadi nilai dalam mata uang rupiah.
Waktu Membayarnya
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai waktu pembayaran fidyah puasa. Berikut adalah penjelasan dari dua pendapat tersebut:
1. Pembayaran Sebelum Bulan Ramadan
Menurut pandangan mazhab Hanafi, disarankan untuk membayar fidyah sebelum datangnya Ramadan. Terutama bagi orang yang merasa tidak akan mampu menjalankan ibadah puasa selama bulan tersebut.
Contohnya, bagi yang lanjut usia atau sedang mengalami sakit yang parah. Mazhab Hanafi memperbolehkan pembayaran fidyah dilakukan jauh sebelum Ramadan dimulai.
2. Pembayaran Saat Bulan Ramadan
Mazhab Syafi'i memiliki pandangan berbeda. Menurut mazhab ini, pembayaran fidyah harus dilakukan pada Ramadan. Jika seseorang sudah lanjut usia dan tidak mampu berpuasa, menurut mazhab Syafi'i, dia tidak diperbolehkan membayar fidyah sebelum Ramadan.
Sebaliknya, pembayaran fidyah harus dilakukan pada malam sebelum terbit matahari pada hari berikutnya, ketika dia tidak berpuasa.
Niat Membayar Fidyah
Berikut bacaan niat dalam penunaian fidyah:
1. Niat fidyah puasa bagi orang sakit keras dan orang tua renta:
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هٰذِهِ الْفِدْيَةَ لإِفْطَارِ صَوْمِ رَمَضَانَ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَىArtinya: Aku niat mengeluarkan fidyah ini karena berbuka puasa di bulan Ramadhan, fardhu karena Allah.
2. Niat fidyah bagi wanita hamil atau menyusui:
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هٰذِهِ الْفِدْيَةَ عَنْ إِفْطَارِ صَوْمِ رَمَضَانَ لِلْخَوْفِ عَلَى وَلَدِيْ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَىArtinya: Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan berbuka puasa Ramadhan karena khawatir keselamatan anaku, fardhu karena Allah.
3. Niat fidyah puasa orang mati (dilakukan oleh wali/ahli waris):
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هٰذِهِ الْفِدْيَةَ عَنْ صَوْمِ رَمَضَانِ فُلَانِ بْنِ فُلَانٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى