PALEMBANG, HARIAN DISWAY - Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi akar yang positif di ruang digital. Terbukanya akses internet memudahkan semua orang untuk mengisi ruang digital dengan berbagai konten, baik yang positif maupun negatif. Konten negatif seperti hoaks dan ujaran kebencian bermunculan di ruang digital, terutama pada masa pemilu. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri (BPSDM Kemendagri) berupaya memperkuat akar positif tersebut lewat kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan. Sasaran utama kegiatan itu adalah ASN dan Sumber Daya Manusia (SDM) Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Tujuan utama kegiatan tersebut adalah memberikan literasi tentang pentingnya bersikap netral di era digital seperti sekarang. “Netralitas inilah yang akan menciptakan ruang digital yang lebih kondusif. ASN diharapkan untuk menjadi agen perubahan, menjadi wakil-wakil yang bisa membantu menciptakan ruang digital yang sejuk dan damai,” jelas Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Slamet Santoso pada Selasa (5/3). Slamet berharap para pegawai pemerintah Provinsi Sumatera Selatan meneruskan materi literasi digital yang mereka peroleh kepada masyarakat. Dengan demikian, publik luas juga bisa menghadapi konten negatif dengan bijak. “Kalau ada konten hoaks, ujaran kebencian, SARA, dan radikal di ruang digital, maka rekan-rekan ASN di Sumatera Selatan ini punya peran penting untuk meng-counter konten negatif di lingkungan sekitarnya,” ujarnya. Slamet melanjutkan, netralitas ASN selain berfungsi sebagai perekat atau pemersatu bangsa, juga dapat memicu partisipasi publik dalam menggunakan hak suaranya dalam pilkada yang akan berlangsung tahun ini. Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan Edward Candra yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyatakan bahwa konten negatif menjadi salah satu tantangan era digital. Karena itu, dalam mengakses internet, ASN harus juga memiliki wawasan literasi digital. “Hal yang perlu diperhatikan selain kecakapan adalah budaya digital. Kita selaku ASN harus bisa memberikan contoh untuk bisa mengurangi konten negatif di ruang digital. Kalau posting berita negatif, (berita tersebut) tidak bisa dihapus lagi dan bisa tersebar ke seluruh dunia. Jadi, kita perlu pemahaman tentang bagaimana memegang teguh budaya di ruang digital,” terang Edward. Menurut Edward, usaha yang positif dalam dunia digital perlu terus dikembangkan oleh berbagai pihak. Termasuk, para ASN. Mereka bisa memberikan pengaruh yang lebih kuat kepada publik. Dalam materinya, Akademisi Sofian Lusa menyampaikan pentingnya menjaga data pribadi dalam konten-konten yang diunggah di media sosial. Praktiknya, semua data-data itu ada di dunia maya, dalam kondisi sadar maupun tidak sadar, pengguna media sosial telah menyebarkan datanya sendiri. “Kadangkala tidak kita sadari bahwa postingan negatif kita 5 tahun lalu, bahkan 15 tahun lalu, menghambat karir kita. Kita didera konten-konten yang tidak sengaja pernah kita posting bertahun-tahun silam,” jelasnya. Konten positif dan negatif, lanjut Sofian, membanjiri ruang digital di Indonesia. Sejalan dengan hal itu, maka pemahaman akan keamanan digital perlu dimiliki oleh tiap-tiap pengguna internet. “Kita harus memahami bagaimana cara mengamankan smartphone kita, media sosial, dan bagaimana kita bisa terampil mencari suatu hal dengan search engine ,” pungkasnya. (*)
Netralitas ASN Jadi Akar Positif Ruang Digital
Senin 11-03-2024,16:57 WIB
Reporter : Raka
Editor : Raka
Kategori :
Terkait
Selasa 31-12-2024,12:13 WIB
Basuki Paparkan Target Pembangunan IKN 2025-2028, Fokus Fasilitas dan Hunian Pejabat
Jumat 20-12-2024,09:43 WIB
Literasi Digital, Solusi Cerdas untuk Menghadapi Hoaks dan Disinformasi
Kamis 12-12-2024,12:16 WIB
MUI Dukung Program Penguatan Kompetensi Juru Dakwah, Bukan Sertifikasi Formalistik
Selasa 10-12-2024,11:31 WIB
Presiden Prabowo Subianto Mulai Berkantor di IKN Per 17 Agustus 2028
Sabtu 30-11-2024,12:37 WIB
Puan Sambut Positif Kenaikan Gaji Guru Tahun 2025: Kesejahteraan Guru Adalah Kewajiban Negara
Terpopuler
Kamis 02-01-2025,13:20 WIB
Bursa Transfer Liga Inggris: Jack Grealish Diincar Newcastle dan Tottenham, Man City Mau Melepas?
Kamis 02-01-2025,18:18 WIB
10 Pemain Italia Terbaik Serie A di Paruh Pertama Musim 2024/2025, Nicolo Barella Nomor Satu
Jumat 03-01-2025,04:26 WIB
Bursa Transfer Juventus: Francisco Conceicao Dibidik AC Milan, Mau Dilatih Sang Ayah?
Jumat 03-01-2025,04:12 WIB
Inter vs Atalanta 2-0: La Beneamata Tunggu Juventus atau AC Milan di Final Piala Super Italia!
Kamis 02-01-2025,17:44 WIB
Daftar Pencetak Gol Terbanyak Serie A 2024, Marcus Thuram Memimpin
Terkini
Jumat 03-01-2025,10:22 WIB
Prabowo Targetkan Investasi Rp 13.032 Triliun untuk Periode Pertama
Jumat 03-01-2025,10:06 WIB
Yusril: Pemerintah Siap Bahas Dampak Penghapusan Presidential Threshold untuk Pilpres 2029
Jumat 03-01-2025,09:45 WIB
Setelah Hapus Presidential Threshold, MK Beri Panduan Supaya Paslon Pilpres Tak Terlalu Banyak
Jumat 03-01-2025,09:08 WIB
Alasan MK Hapus Presidential Threshold, Berikut Poin Pentingnya!
Jumat 03-01-2025,08:29 WIB