Pun ada aspek sosial dan budaya. Warung-warung kecil yang menjajakan ikan asap Kenjeran menjadi titik pertemuan bagi masyarakat setempat.
Di sana, cerita-cerita hidup diembuskan bersama asap dari proses pembakaran ikan, menciptakan ikatan yang erat antara penjual, pembeli, dan komunitas sekitar.
Namun, keberadaannya tidak terlepas dari tantangan. Perubahan pola hidup dan kebiasaan konsumsi masyarakat dapat memengaruhi permintaan akan kuliner tradisional ini.
Tapi sejauh ini, para perajin dan penjual ikan asap Kenjeran terus berusaha mempertahankan keaslian dan kelezatannya dengan memadukan tradisi dengan inovasi yang sesuai dengan tuntutan zaman. (Sapto Andriyono)