SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemkot Surabaya terus menggodok rencana transformasi posyandu menjadi tempat pelayanan kesehatan umum. Selama ini, posyandu hanya fokus pada kesehatan ibu dan anak. Nantinya, posyandu akan diperluas untuk melayani berbagai masalah kesehatan secara umum.
Program ini menargetkan setiap Rukun Warga (RW) memiliki dua petugas kesehatan yang berjaga, yaitu satu bidan dan satu perawat. Kehadiran mereka setiap hari diharapkan dapat mempercepat penanganan kesehatan masyarakat.
Peluncuran dan Dukungan Pemerintah Pusat
Program ini rencananya akan diluncurkan pada tahun 2025 mendatang. Meskipun belum diluncurkan secara resmi, program ini telah diuji coba dan mendapatkan apresiasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia karena dinilai sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat.
Direkturat Jenderal (Dirjen) Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI bidang Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Ni Made Diah mengatakan bahwa pelayanan kesehatan sejak tingkat RW dapat mencegah penumpukan pasien di Rumah Sakit dan memungkinkan penanganan kesehatan yang lebih cepat.
"Kami akan mendukung karena sejalan, yaitu melayani seluruh anggota keluarga dan mendeteksi dini masyarakat yang memiliki masalah kesehatan. Sehingga mereka dapat dirujuk ke tenaga kesehatan lebih cepat, dan tidak terjadi penumpukan di tingkat rujukan," jelasnya di Balai Kota Surabaya, Senin, 25 Maret 2024.
BACA JUGA:Gempa Bawean, Nomeklatur Resmi BMKG Untuk Guncangan Tektonik di Laut Jawa Pada Jumat Siang dan Sore
BACA JUGA:Bangunan di Surabaya Rusak Akibat Gempa Tuban Jatim, Satu Warga Tertimpa Reruntuhan
Menurut Ni Made Diah, program yang digagas Pemkot Surabaya ini dapat mewujudkan masyarakat yang lebih sehat sejak tingkat posyandu, dengan layanan yang lebih dekat dengan masyarakat. Kemenkes, dalam hal ini bekerja sama dengan lembaga bernama PATH, turut mendampingi Pemkot Surabaya dalam mewujudkannya.
"Program ini sejalan dengan transformasi layanan kesehatan primer yang dicanangkan Kemenkes, karena menyediakan layanan kesehatan tingkat kelurahan dan desa bahkan sampai ke RW," ujarnya.
Visi Wali Kota Surabaya dan Pendampingan Kader Posyandu
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.-Wulan Yanuarwati-
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa kick off dan diseminasi hasil assessment penerapan integrasi layanan primer (ILP) merupakan bagian dari peningkatan pelayanan kesehatan di Surabaya.
Ke depan, pelayanan kesehatan di Puskesmas akan terintegrasi hingga ke Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Posyandu di Balai RW. Saat ini, terdapat dua pusat pelayanan kesehatan di setiap kelurahan, yaitu melalui Pustu dan Posyandu.
"Saya ingin pelayanan itu tidak terfokus di Puskesmas, tapi juga di Pustu, sehingga di setiap kelurahan itu ada satu. Jadi tidak hanya terfokus pada puskesmas. Di tahun 2024 ini, setiap posyandu tidak hanya melakukan pos pelayanan keluarga, tetapi juga pelayanan kesehatan," jelasnya.