PBB Akhirnya Luluskan Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Sepanjang Bulan Ramadhan

Selasa 26-03-2024,13:12 WIB
Reporter : Christofer Adi
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Dewan Keamanan PBB atau United Nations Security Council (UNSC) meloloskan resolusi gencatan senjata di Gaza pada Senin 25 Maret 2024 waktu setempat. Gencatan senjata akan berlaku selama bulan suci Ramadhan. 

Resolusi ini secara resmi disahkan sejak hampir enam bulan konflik Israel-Hamas berkecamuk di Gaza. 

Dikutip dari laman UN Security Council pada 26 Maret 2024, Resolusi ini disetujui oleh 14 suara mendukung dan 1 suara abstain yakni Amerika Serikat. DK PBB menuntut gencatan senjata selama sisa bulan Ramadhan agar dihormati oleh semua pihak. 

BACA JUGA:Alasan Militer Israel Nodai Pemakaman Warga di Gaza: Kami Melakukan Operasi Pencarian Sandera

Selain itu, resolusi ini juga menuntut pembebasan tanpa syarat terhadap semua sandera dan mempercepat bantuan kemanusiaan. Namun tuntutan pembebasan sandera ini tidak terkait dengan gencatan senjata selama Ramadhan. Gencatan senjata dikabarkan akan berakhir pada 9 April 2024 mendatang.


Suasana pengambilan suara akan resolusi gencatan senjata selama bulan Ramadan di forum Dewan Keamanan PBB, 25 Maret 2024-Angela Weiss/AFP-

Aljazair diketahui menjadi salah satu sponsor adanya resolusi ini. Beberapa anggota tidak tetap DK PBB lain yang menyepakati gencatan senjata adalah Swiss, Guayana, Slovenia, Korea Selatan, Malta, Jepang, Ekuador, Sierra Leone, dan Mozambik.

Menurut Duta Besar Aljazair untuk PBB Amar Bendjama, rakyat Palestina sangat menderita selama konflik berlangsung.

pBACA JUGA:Ramadan di Palestina, Antara Ketegangan dan Harapan

“Pertumpahan darah ini sudah berlangsung terlalu lama. Sudah menjadi kewajiban kita untuk mengakhirinya. Akhirnya, Dewan Keamanan mengambil tanggung jawab,” ujarnya.

Riyad Mansour, utusan Palestina untuk PBB mengatakan bahwa resolusi ini perlu menjadi “titik balik” untuk mengakhiri konflik di Gaza.

"Ini harus menjadi tanda akhir dari serangan ini, dari kekejaman terhadap rakyat kami,” tegasnya.

Selain itu, Hamas terlihat menyambut baik keputusan dari resolusi tersebut. Hamas menegaskan bahwa resolusi tersebut dapat menjadi “kesiapan untuk melakukan pertukaran tahanan di kedua belah pihak”.(Cristofer Adi)

Kategori :