HARIAN DISWAY - Tentu Anda sudah tahu hadis yang bunyinya "khoirunnaas anfa'uhum linnaas". Yang artinya sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama itu.
Memang, sebagai manusia, kita punya tanggung jawab moral untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di sekitar kita.
Tentu tidak mudah. Sebab, kata satu ungkapan di Tiongkok sana, "好人难当" (hǎo rén nán dāng): menjadi orang baik sulitnya bukan main.
Namun begitu, tetap tidak boleh menyurutkan semangat kita untuk menjadi orang yang berguna bagi sebanyak mungkin orang.
Untuk itulah, kita harus terus melatih diri untuk memiliki empati yang kuat terhadap orang lain. Dengan memahami perasaan dan pengalaman orang lain, kita akan dapat merespons kebutuhan mereka dengan lebih tanggap dan lebih baik.
Tak cukup di situ. Penting juga bagi kita untuk memupuk kesadaran sosial yang tinggi. Dalam artian, kita mesti peka terhadap isu-isu yang memengaruhi masyarakat dan dunia secara luas (seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan kerusakan lingkungan).
Untuk kemudian bertindak dengan integritas dan nilai-nilai yang kita yakini --bahkan ketika tindakan tersebut tidak populer di mata orang kebanyakan.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Owner Omega Mas Dietmar Dutilleux: Jun Zi Cang Qi Yu Shen, Dai Shi Er Dong
Intinya, sebagaimana moto hidup yang dipegang teguh Agus Rahardjo, ketua KPK periode 2015-2019, kita harus "丰年玉荒年谷" (fēng nián yù huāng nián gǔ): menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama dalam segala situasi dan kondisi. (*)