HARIAN DISWAY - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan cadangan pangan pemerintah dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Sehingga harga bahan pokok tidak akan naik di bulan ramadan hingga lebaran.
“Panen untuk bulan ini beras 3,8 juta ton, kemudian bulan depan 4,9 juta ton dari kebutuhan 2,5 juta ton. Jadi stok kami pastikan cukup” tutur Arief.
Meskipun hingga saat ini harga beras masih terbilang tinggi, Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas Rachmi Widiriani dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) Senin 01 April 2024, menyebutkan grafik harga beras sudah mulai melandai.
BACA JUGA:Menhub Pastikan Distribusi Logistik Bahan Pokok Berjalan Lancar Selama Ramadan
Rachmi berharap panen beras yang dilakukan pada bulan April ini mampu menambah stok beras sehingga harga beras perlahan akan mengalami penurunan.
Kemudian, guna menjaga kestabilan harga beras, Rachmi mengatakan pihaknya bersama bulog telah mengeluarkan beras SPHP dan beras komersial bulog yang besaran harganya ditentukan oleh pemerintah.
Rachmi menuturkan, penjualan beras SPHP sendiri tersebar baik di market maupun pasar tradisional. Terhitung sejak Januari hingga akhir Maret, pihaknya telah mengeluarkan beras SPHP sebanyak 550.000 kantong.
Sementara itu, penyaluran bantuan pangan beras sebesar 10 kg untuk 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) masih terus dilakukan hingga bulan Juni mendatang. Penyaluran ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan beras masyarakat miskin.
“Dengan strategi ini diharapkan warga tidak kesulitan untuk mendapatkan beras, baik masyarakat yang kelompok bawah maupun yang menengah,” tutur Rachmi.
Selain beras, ketersediaan bahan pokok dengan daya simpan yang singkat, seperti bawang merah, cabai hingga perdagingan juga menjadi kekhawatiran masyarakat.
BACA JUGA:AWS dan Beras Murah Disperindag Jatim ramaikan Hari Keempat Tiba Tiba Bazaar
Rachmi menerangkan, pihaknya telah mengerahkan penggunaan ABF dan cold storage untuk memperpanjang masa simpan bahan bahan tersebut.
Sampai dengan saat ini penggunaan kedua alat tersebut telah tersebar di 30 titik, dimana di titik titik tersebut masyarakat dapat memperoleh bahan pokok dengan harga pertama yang lebih terjangkau.
Selain itu Bapanas juga aktif berkoordinasi secara horizontal dengan pemerintah pusat dan koordinasi secara vertikal dengan dinas pangan di wilayah provinsi dan kabupaten/kota.