Selamat Tinggal, Gedung Uranus yang Miring akibat Gempa Taiwan akhirnya Dirobohkan

Sabtu 06-04-2024,09:57 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Mohamad Nur Khotib

Gedung Uranus menjadi simbol gempa yang mengguncang Taiwan pada Rabu, 3 April 2024. Gedung di Kota Hualien itu miring. Menampakkan dahsyatnya gempa terkuat di Taiwan dalam 25 tahun terakhir ini. Tetapi, simbol itu harus lenyap. Demi keamanan.

MEJA itu penuh persembahan. Ada buah, bunga, dupa, hingga uang-uangan kertas. Ada juga bungkusan keripik, mi instan, atau soda. Di seberang meja itu tampak pemandangan yang mengerikan. Gedung yang miring. Mau jatuh.

Gedung itu seperti menara kecil. Tingginya 10 lantai. Warnanya merah bata. Dengan salah satu sudut yang berkilau karena terbuat dari kaca-kaca.

Ya, itulah gedung Uranus. Sudah 40 tahun ia menjadi tetenger Hualien, kota yang terdekat dengan episentrum gempa berkekuatan 7,4 magnitudo, pertengahan pekan ini. Gedung Uranus adalah sebuah kompleks bisnis kecil. Ia terdiri atas aneka toko hingga apartemen.

Tetapi, usianya yang sudah empat dekade harus berhenti. Guncangan gempa membuatnya miring 45 derajat. Mustahil ditegakkan lagi, apalagi dihuni kembali.

BACA JUGA : Gempa Terkuat Taiwan dalam 25 Tahun, Bikin Warga Ngeri

Karena itu, keputusan aparat pun bulat. Gedung Uranus harus dirobohkan.

Dan meja persembahan itu adalah ritual awal untuk merobohkan gedung. ’’Mari kita berdoa agar proses ini berjalan lancar,’’ ucap seseorang melalui pengeras suara di sekitar gedung tersebut. Lewat persembahan itu, mereka juga ingin berdoa agar jiwa-jiwa yang melayang akibat gempa bisa beristirahat dengan damai.


Selamat Tinggal, Gedung Uranus yang Miring akibat Gempa Taiwan akhirnya Dirobohkan. Meja persembahan disiapkan sebelum gedung Uranus dirobohkan, Jumat, 5 April 2024.-CNA VIA AFP-

Taiwan, meski terbilang negara maju, memang masih memegang tradisi. Ritual-ritual untuk leluhur masih kerap digelar. Misalnya, saat pembangunan rumah atau penggunaan gedung.

Karena itu, kepala wilayah Hualien Hsu Chen-wei dan aparat lain terlihat sangat takzim. Dia terlihat berdoa bersama di dekat meja persembahan. Menyalakan dupa hingga membungkuk ke arah gedung Uranus yang juga sedang ’’menunduk.’’

’’Gedung Uranus dibangun pada 1986. Strukturnya memang sudah tua. Dan samakin ringkih oleh berbagai terpaan alam sampai gempa kemarin,’’ kata Hsu.

BACA JUGA : Gempa Taiwan M 7,4 Tidak Berdampak Tsunami di Indonesia, BMKG: Minta Masyarakat Tenang

Dia menargetkan Uranus bisa benar-benar runtuh dalam waktu dua pekan. ’’Agar warga Hualien bisa kembali beraktivitas normal. Agar mereka tidak terus dicekam kepanikan,’’ ucap Hsu.

Setelah itu, penghancuran pun dimulai. Sebuah crane berwarna merah jambu mulai memecahi kaca-kaca gedung Uranus. Struktur bagian dalam gedung pun muncul. Tembok bata mulai terlihat seiring turunnya hujan rintik-rintik. Di lantai atas, ada sebentuk piano tua yang miring dan berselimut debu tebal.


Selamat Tinggal, Gedung Uranus yang Miring akibat Gempa Taiwan akhirnya Dirobohkan. Gedung Uranus diganjal batang besi agar tidak roboh sendiri tanpa bisa dikendalikan.-CNA VIA AFP-

Tetapi, proses itu sempat mandek. Pukul 13.00 waktu setempat, ada gempa susulan. Kecil. Tetapi membikin panik. Alarm tanda bahaya berbunyi. Pekerja berhenti.

Setelah itu, mereka memasang tiang besi untuk menyangga gedung itu. Agar tidak roboh tanpa bisa dikendalikan.

Kategori :