SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sejumlah daerah di Surabaya dan sekitarnya gagal melihat hilal karena cuaca mendung. Surabaya juga mengalami kondisi yang sama.
Di Surabaya pemantauan hilal dilakukan oleh Observatorium Astronomi Sunan Ampel (OASA). Dilakukan dari lantai 10 Auditorium Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.
"Cuaca tidak mendukung karena terhalang awan yang lumayan tebal, bukan awan tipis. Jadi tidak memungkinkan, meskipun hilal sudah lumayan tinggi antara 5 sekian derajat," kata Dosen Ilmu Falak UINSA, Elly Uzlifatul Jannah, Selasa sore 9 April 2024.
Dalam melakukan pemantauan hilal ini OASA menggunakan lima teleskop. Dua teleskop robotik, plus tiga teleskop manual.
Lalu ada dua juga theodolite serta dua binocular. Pemantauannya mereka menggunakan metode hisab empiris.
"Kami sempat cek BMKG prakiraan cuaca dari pagi memang wilayah Jatim antara, Lamongan, Gresik, dan Surabaya lumayan berawan. Tidak bisa melihat hilal," jelasnya.
BACA JUGA: Posisi Hilal 9 April Penuhi Kriteria MABIMS, Kemenag Masih Kumpulkan Hasil Laporan Rukyat
Sementara itu, Sekretaris Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jawa Timur Fathurrozi membeberkan, dari 30 titik pemantauan hilal di Jatim, hanya ada empat titik yang bisa melihat hilal dengan jelas. Yakni, Sidoarjo, Lamongan, Jombang dan Tuban.
"Dari laporan teman-teman yang sudah masuk, ada empat tempat. Awal di RSI Siti Hajar Sidoarjo ada tiga teman yang berhasil lihat hilal, kemudian Lamongan berhasil lihat hilal, Denanyar Jombang dan Tuban," ucapnya saat dihubungi Harian Disway melalui telepon.
BACA JUGA: Tertutup Mendung, Hilal Belum Terlihat di Jombang
Dengan hasil itu, LFNU Jatim akan mengirimkan hasil rukyatul hilal 1 syawal ini kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang kemudian akan dikirim lagi ke Kementerian Agama (Kemenag).
"InsyaAllah kalau sudah empat titik begini sudah kuat. Karena ada info dari teman di Jakarta kalau di Manado juga berhasil melihat hilal. Image hilalnya tampak (jelas)," katanya.
Namun, ia mengajak para masyarakat agar tetap menunggu hasil sidang isbat yang digelar oleh Kemenag.
"Tinggal kita menunggu saja. Harapannya (hasil rukyatul hilal LFNU Jatim) di-isbatkan oleh Menteri Agama sehingga berlaku untuk seluruh Indonesia," katanya lagi.
Dalam sidang isbat nanti akan dikaji lebih mendalam derajat hilal yang terlihat apakah memenuhi syarat. Ketentuan MABIMS (Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) ketinggian hilal minimal 3 hingga 4 derajat dengan elongasi 6,4 derajat.(Michael Fredy Yacob)