SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemilihan serentak kepala daerah hanya tersisa beberapa bulan lagi. Pengamat politik menyebut, penetapan tersangka kepada Ahmad Muhdlor Ali sangat mempengaruhi peta politik di Sidoarjo. Akhirnya, banyak pihak yang diuntungkan dalam kondisi tersebut.
Pengamat Politik dari Universitas Negeri Surabaya Agus Machfud Fauzi mengatakan, Gus Muhdlor –sapaan akrab Ahmad Muhdlor Ali– sebetulnya sejak Pilpres kemarin sudah berbeda pandangan dengan PKB. Ia dan sang ayah: KH Agoes Ali Masyhuri malah mendukung paslon Prabowo-Gibran.
Sehingga menurutnya, PKB tidak akan mengusung Gus Muhdlor dalam Pilbub nanti. Tetapi, ia sedang mencari jalan untuk pendekatan ke Gerindra. “Jadi sebenarnya bukan karena penetapan tersangka itu. Tapi, sejak pilpres, mereka sudah berbeda pandangan,” katanya, Rabu, 17 April 2024.
Menurutnya, PKB akan mencari sosok yang taat terhadap terhadap partai berlogo bola dunia itu. Bukan hanya sekedar kader yang mencari keuntungan dalam partai tersebut. Tentunya, dalam kondisi itu, mereka akan memprioritaskan kader yang berada di struktur pengurus DPC atau yang di legislatif.
BACA JUGA: Kutukan Sidoarjo, Bupatinya Selalu Kena Kasus Korupsi
BACA JUGA: KPK Perpanjang Penahanan Dua Tersangka Kasus Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai BPPD Sidoarjo
“Orang yang akan punya potensi kuat untuk diusung itu pertama kader yang patuh dan taat terhadap partai. Kedua membesarkan PKB. Ketiga adalah bisa bersinergi dengan kelompok ahlussunnah wal jamaah. Itu yang terpenting,” tambahnya.
Berdasarkan hal tersebut, ia menyebut tiga nama yang berpotensi kuat untuk dijagokan dalam pemilihan bupati Sidoarjo nanti. Mereka adalah Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah, Wakil Bupati Sidoarjo, dan Ketua DPRD Sidoarjo H Usman.
Ia pun menyebut ketiganya masuk dalam tiga kriteria yang disebutkan tadi. Apalagi, dalam pilpres kemarin, ketiga tokoh itu tetap setia dan taat terhadap putusan DPP PKB. “Kebetulan Mbak Anik terpilih lagi di DPRD Provinsi Jatim, dan pak Usman di DPRD Sidoarjo,” bebernya.
BACA JUGA: Profil Ahmad Muhdlor Ali, Bupati Sidoarjo Tersangka KPK
BACA JUGA: Jadi Tersangka Korupsi di KPK, Bupati Sidoarjo Kaji Upaya Praperadilan
Namun, ia menyebut, jika Anik punya keinginan untuk maju di Pilbub Sidoarjo, tentu Sekretaris DPW PKB Jatim itu akan mendapatkan tiket pertama dari partai. Setelah itu, orang berikutnya adalah Subandi dan prioritas terakhir menurutnya adalah Usman.
Tidak adanya Gus Ali dalam PKB, ia menilai partai akan kebingungan untuk menyuguhkan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ke masyarakat Sidoarjo. Namun, dengan hadirnya Anik Maslachah jika dia mau maju dalam Pilbub Sidoarjo, itu akan memecahkan kebuntuan DPC PKB Sidoarjo. Pun dalam kondisi ini akan ada partai yang akhirnya diuntungkan. Mereka adalah Golkar dan Gerindra.
“Jika Mbak Anik tidak maju dalam Pilbup nanti, akhirnya beberapa calon lain harus lebih semangat untuk meraih kemenangan di Sidoarjo. Ya harus mengeluarkan keringat lebih banyak tentunya. Tapi tentu jika konflik antar PKB dan NU tidak terselesaikan ya mas,” ucapnya. (*)