SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim Dr. MHD Aftabuddin Rijaluzzaman SPt MSi berharap pada 2025, deviden yang disetor Bank UMKM ke kas Pemprov Jatim bisa meningkat 200 persen dibanding tahun sebelumnya.
Hal itu mengingat ada peran strategis Bank Perkreditan Rakyat (Bank UMKM) Jawa Timur diharapkan makin meningkat di masa depan.
"Caranya ya dengan mendekat kepada masyarakat," tegas Aftabuddin dalam kesempatan halal bihalal manajemen dan karyawan Bank UMKM Jatim di kantor pusat bank tersebut di Jalan Ciliwung Surabaya, Selasa, 16 April 2024.
BACA JUGA: Usai Kirim Ucapan Selamat, Bos Apple Tim Cook Kunjungi Prabowo
Aftabuddin mengutarakan bahwa Bank UMKM Jatim harus menjadi salah satu BUMD yang berperan penting dalam menopang dan memperkuat akselerasi pertumbuhan ekonomi Jatim.
Terutama dalam menghadapi tantangan defisit anggaran APBD Jatim sebesar Rp 4 triliun pada 2025. ”Defisit ini terjadi karena perubahan proporsi untuk pajak kendaraan bermotor yang nantinya tinggal 34 persen saja untuk provinsi," jelas Aftabuddin.
Menurutnya, kehilangan Rp 4 triliun itu berat karena APBD Jatim hanya Rp 32 triliun. Tentu ada sejumlah kegiatan pemerintahan dan pembangunan di Jatim bakal terpengaruh.
BACA JUGA: Ahli Nuklir UGM Buron Setelah Gelapkan Uang Perusahaan Rp 9,2 Miliar
“Yang bisa kita lakukan mencari subsitusi. BUMD yang menjadi harapan utama untuk meningkatkan pendapatannya, dengan menghasilkan deviden bagi Pemprov Jatim," tambahnya.
Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mayoritas sahamnya dimiliki Pemprov Jatim, pada era tahun 2014 hingga 2017, Bank UMKM Jatim pernah mencatatkan kinerja jempolan.
Hal itu bisa dilihat dari capaian profit yang dibukukan bank ini yang berkisar Rp 30 miliar hingga Rp 50 miliar. Capaian kinerja itu penting maknanya bagi pemegang saham, stakeholder lain, internal Bank UMKM.
BACA JUGA: Agus: Anik Maslachah Menjadi Pemecah Kebuntuan PKB di Pilbup Sidoarjo
Tentu juga trust dari publik kepada Bank UMKM. Sedangkan dalam beberapa tahun terakhir ini, capaian profit yang dicapai bank ini berkisar Rp20 miliar hingga Rp25 miliar per tahun.
Dalam konteks demikian, Aftabuddin meminta agar seluruh karyawan Bank UMKM Jatim tetap fokus dengan kinerja terbaiknya.
Juga tidak terpancing dengan berbagai hal tak produktif yang terjadi pada level manajemen pasca dinonaktifkannya direktur utama bank ini sebelumnya. "Fokus bekerja dan tingkatkan sinergi dan kolaborasi," kata Aftabuddin.