Kuartal I Belanja Negara Mencapai 18,4 Persen dari Pagu

Jumat 26-04-2024,12:41 WIB
Reporter : Michael Fredy Yacob
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Realisasi belanja negara di kuartal I atau Januari - Maret 2024 mencapai 18,4 persen dari pagu. Atau tercatat sebesar Rp 611,9 triliun. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membeberkan, angka tadi tumbuh 18 persen dari periode yang sama di tahun lalu. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, meningkatnya belanja negara di periode ini, paling banyak dialokasikan untuk pemilihan umum (Pemilu) yang dilakukan Februari 2024 lalu.

“Belanja negara kita cukup tumbuh tinggi. Ini terutama front loading belanja karena Pemilu yang cukup besar,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN, Jumat 26 April 2024.

BACA JUGA: Harga Batu Bara Jatuh Lagi, ADRO Konsisten Jaga Produksi

Adapun realisasi belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat (BPP) yang realisasinya mencapai Rp 427,6 triliun. Realisasi ini meningkat 23,1 persen dari periode sama tahun lalu. Serta mencapai 17,3 persen dari pagu anggaran.

Kemudian, realisasi BPP terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang realisasinya mencapai Rp 222,2 triliun. Realisasi ini tumbuh 33,1 persen dari periode sama 2023. Serta mencapai 20,4 persen dari pagu.

Penyaluran belanja K/L dipengaruhi oleh program sembako, penyaluran bantuan sosial, dan dukungan pelaksanaan Pemilu.

BACA JUGA: Kata Jokowi Soal Banyaknya Mahasiswa PPDS yang Depresi: Rasio Jumlah Dokter Spesialis di Indonesia Hanya 0,47

Realisasi belanja non K/L mencapai Rp 205,4 triliun, atau mencapai 14,9 persen dari pagu. Realisasi ini tumbuh 13,9 persen dari periode sama tahun lalu. Belanja ini antara lain dipengaruhi oleh realisasi subsidi energi dan pembayaran manfaat pensiunan.

Terakhir, realisasi belanja negara juga berasal dari penyaluran transfer ke daerah (TKD) yang realisasinya mencapai Rp 184,3 triliun. Realisasi ini mencapai 21,5 persen dari pagu, dan tumbuh 7,6 persen dari periode sama tahun lalu.

Berdasarkan website Kemenkeu, hingga saat ini tercatat pendapatan negara telah mencapai Rp 400.361,70 miliar. Angka ini baru 14,29 persen dari target pendapatan yang telah ditetapkan tahun ini mencapai Rp 2.802.294,30 miliar. (Michael Fredy Yacob)

Kategori :