Polisi Menahan Demonstran Pro Palestina di Universitas Washington, Termasuk Kandidat Presiden AS Jill Stein

Minggu 28-04-2024,19:57 WIB
Reporter : Hayu Anindya Azzahra
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Minggu 28 April 2024, polisi menangkap sejumlah demonstran pro-Palestina di Universitas Washington, St. Louis yang berunjuk rasa sebagai serangkaian protes yang sedang gencar dilakukan pada beberapa kampus di Amerika Serikat (AS) dan daerah sekitarnya. 

Para demosntran itu ingin menyegerakan gencatan senjata, serta seruan untuk mengakhiri perang antara Israel dan Gaza. Mahasiswa pro Palestina di Universitas Washington, tuntutan yang diminta adalah agar pihak universitas melakukan divestasi dari pemasok peralatan militer Israel yakni perusahaan Boeing.

Boeing Co. sendiri merupakan perusahaan besar yang bergerak dalam bidang pembuatan berbagai macam pesawat, yang berlokasi di wilayah St. Louis. 

BACA JUGA: Usai Invasi Israel, Pertahanan Sipil Palestina Temukan Jasad Anak Anak di Kuburan Massal di Sekitar Rumah Sakit Nasser Gaza

Menanggapi upaya demonstrasi di Universitas Washington, pihak Universitas melakukan penertiban dengan melibatkan pihak kepolisian untuk membersihkan wilayah kampus dari para demonstran.

Dilansir dari Times of Israel, pada akhir pekan ini polisi telah menahan lebih dari 200 demonstran di Universitas Washington, dan tiga universitas lainnya yaitu Universitas Arizona State, Universitas Indiana juga Universitas Northeastern.

Diantara para demonstran yang ditangkap dalam protes di Universitas Washington adalah kandidat presiden AS dari Partai Hijau (Green Party) Jill Stein.

BACA JUGA: Tentara Israel Diduga Kubur Hidup-Hidup Warga Palestina Dekat RS Al-Sifa Gaza: Mayat Diikat Sampai Dimutilasi

Stein beserta manajer kampanyenya Jason Call dan Wakil Manajer Kampanyenya Kelly Merrill-Cayer ditangkap ditengah protes terhadap Universitas Washington.

Melalui akun X Stain mengungkapkan kekecewaannya atas keterlibatan aparat keamanan dalam penangkapan para demonstran.

“Sangat memalukan bahwa pihak universitas membenarkan kekerasan terhadap mahasiswa mereka sendiri yang hanya menyerukan perdamaian, hak asasi manusia, dan mengakhiri genosida yang dibenci rakyat Amerika.” tegas Stein. (Hayu Anindya Azzahra)

Kategori :