BACA JUGA:Peringatan Hari Buruh di Surabaya: Hindari Rute Demonstrasi Ini...
2. Muchtar Pakpahan
Ini 5 tokoh nasional yang memperjuangkan hak-hak buruh, Muchtar Pakpahan. --TEMPO/Nurdiansah
Muchtar Pakpahan lahir di Bah Jambi II, Tanah Jawa, Simalungun, Sumatera Utara pada 21 Desember 1953. Ia adalah seorang aktivis yang berani dan berkomitmen dalam memperjuangkan keadilan sosial di Indonesia.
Muchtar terkenal karena sering mengkritik rezim Orde Baru. Keberaniannya mengungkapkan pendapat membuatnya menjadi sasaran pemantauan dan tindakan represif dari pemerintah.
Hingga pada 1994, Muchtar ditahan dan dipenjara karena disertasi yang dianggap mengancam keamanan negara. Tidak lama setelah itu, pada 1996, ia kembali dipenjara karena disertasi lain yang dianggap subversif terhadap pemerintahan Presiden Soeharto.
BACA JUGA:Hari Buruh 1 Mei, 50 Ribu Orang Akan Gelar Aksi di Kawasan Istana Sabtu 27-04-2024,19:52 WIB
Meskipun mengalami penindasan dan pembatasan kebebasan, Muchtar tidak pernah menyerah dalam perjuangannya. Pada 2003, ia mendirikan Partai Buruh Sosial Demokrat (PBSD) dan menjabat sebagai ketua partai. Langkah ini merupakan bentuk nyata dari keinginannya untuk terus berkontribusi dalam memperjuangkan hak-hak buruh dan keadilan sosial di Indonesia.
Namun, perjalanan perjuangan Muchtar terhenti karena ia harus berjuang melawan kanker yang akhirnya merenggut nyawanya. Meskipun telah tiada, namanya tetap dikenang sebagai sosok yang berani dan gigih dalam memperjuangkan hak buruh di Indonesia.
Warisan dan pengabdian Muchtar Pakpahan akan terus menginspirasi generasi-generasi berikutnya untuk tidak pernah berhenti berjuang demi terciptanya masyarakat yang adil dan merata bagi semua orang di Indonesia.
BACA JUGA:Jutaan Buruh Masih Diupah Murah; Refleksi Peringatan Hari Buruh Internasional
3. Thamrin Mosii
Ini 5 tokoh nasional yang memperjuangkan hak-hak buruh, Thamrin Mosii. --IndustriAll Union
Thamrin Mosii dikenal sebagai seorang pionir dalam pergerakan serikat buruh di Indonesia. Ia telah memberikan kontribusi besar dalam memajukan hak-hak pekerja di tanah air. Ia adalah salah satu tokoh yang memprakarsai berdirinya Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan pernah menjabat sebagai Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Perjalanan Thamrin dalam dunia buruh dimulai saat ia bergabung sebagai buruh di PT Panasonic Manufacturing Indonesia pada 1971. Selama lebih dari tiga dekade, dari 1971 hingga 2002, Thamrin setia dalam menjalankan tugasnya.
Pada tahun 1978, di tengah kondisi lingkungan kerja yang kompleks, Thamrin memutuskan untuk mendirikan serikat pekerja lokal di pabrik Panasonic tempatnya bekerja. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, ia terpilih sebagai Ketua Serikat Pekerja Panasonic.