HARIAN DISWAY - Sudah terlampau sering Anda mendengar wejangan tidak ada kata terlambat untuk memulai apapun. Atau, dalam istilah bahasa Inggrisnya, "Never too late to start anything."
Itulah yang dipegang teguh dr Kiki Novito SpOT(K), dokter spesialis orthopedi sekaligus konsultan lutut dan panggul di Medistra Hospital, Jakarta. Tentu itu berlaku pada hal-hal yang positif, tidak pada hal-hal yang negatif.
Sebab, sebagaimana diingatkan Liu Bei 刘备, tokoh masyhur Zaman Tiga Negara dalam surat wasiat untuk anaknya, "勿以恶小而为之, 勿以善小而不为" (wù yǐ è xiǎo ér wéi zhī, wù yǐ shàn xiǎo ér bù wéi): jangan karena kejahatan sepele lalu engkau melakukannya, jangan karena kebaikan sepele lalu engkau tidak melakukannya.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Rektor Universitas Patria Artha Makassar Bastian Lubis: Ku Jin Gan Lai
Senyum kepada orang, misalnya. Tampak biasa saja, sekalipun sebenarnya sangat bermakna. Pasien yang ketemu dokter yang murah senyum, bisa jadi akan lebih cepat sembuh ketimbang ketemu dokter yang terus-menerus merengut.
Orang yang cepat-cepat minta maaf dan memperbaiki kesalahannya, lebih memungkinkan tetap bisa diterima dalam lingkungan pertemanan dibanding mereka yang sudahlah salah tapi masih ngotot merasa dirinya paling benar.
Ada satu kisah menarik dalam kitab Zhan Guo Ce (战国策), kitab strategi dan diplomasi yang dikompilasi pada sekitar abad ke-3 hingga ke-1 sebelum Masehi.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Ketua Yayasan Budi Bakti Bersama, Sampit Hang Ali: You Jiao Wu Lei
Ceritanya begini: ada seorang raja yang hidupnya senang-senang belaka lantaran negerinya sedang jaya-jayanya. Khawatir negerinya tak terurus dan malah hancur, seorang menteri menasihati sang raja, "Kalau Anda begitu terus, negeri ini bisa ambyar!"
Sang raja menjawab, "Tidak mungkin! Negeri kita kaya raya dan kuat perkasa. Tak akan ada yang membuat negeri kita binasa." Menterinya menimpali, "Kalau Anda tidak percaya, izinkan saya menyepi dan biarkan ucapan saya terbukti."
Sang raja mempersilakan. Dan ternyata, tak beberapa lama berselang, negerinya benar-benar digempur oleh musuh-musuhnya.
Sang raja menyesal. Dipanggillah menteri itu pulang. "Kalau dulu aku mendengarkan nasihatmu, negeri kita tak akan begini," ujar sang raja.
"Kambing yang dimakan serigala lantaran kandangnya tak diurus dengan baik, belum terlambat untuk diperbaiki," timpal sang menteri.
Jawaban bijak sang menteri adalah terjemahan harfiah untuk pepatah "亡羊补牢" (wáng yáng bǔ láo). Yang maknanya kurang lebih sama dengan moto dr Kiki tadi: tak ada kata terlambat untuk memperbaiki kesalahan atau berbuat sesuatu yang baik.