Cheng Yu Pilihan Ketua Yayasan Budi Bakti Bersama, Sampit Hang Ali: You Jiao Wu Lei
Cheng yu pilihan Ketua Yayasan Budi Bakti Bersama, Sampit Hang Ali: you jiao wu lei. --HARIAN DISWAY
HARIAN DISWAY - Ada satu ungkapan dalam Wei Shu 魏书, kitab kuno yang berisi sejarah dinasti Wei (386–550), yang bunyinya begini, "一箭易折，十箭难断" (yī jiàn yì zhé, shí jiàn nán duàn). Artinya kurang lebih: satu anak panah gampang dipatahkan, tapi sulit bagi sepuluh anak panah yang disatukan.
Itulah yang barangkali disadari oleh Hang Ali, politisi senior yang memutuskan untuk tidak masuk ke dunia politik lagi dan lebih memfokuskan diri untuk mencerdaskan anak bangsa lewat pendidikan. Dengan mengajak teman-temannya menjadi donatur, Sekolah 3 Bahasa Pahan (Pahan School) akhirnya bisa berdiri di tanah yang diwakafkan ayahnya di Sampit, Kalimantan Tengah, sana.
Semasa hidup, papa Hang Ali memang aktif di bidang pendidikan dan organisasi sosial. Ia bercita-cita membangun sekolah setelah sekolah tempat dirinya mengabdi ditutup paksa pasca-Tragedi 1965. Sayang tidak kesampaian. Hang Ali bersama kawan-kawannyalah yang kemudian mewujudkan.
Sejak dibuka pada 2023, Sekolah 3 Bahasa Pahan tidak memungut biaya sepeser pun kepada siswa-siswinya. "Kalaupun suatu saat terpaksa memungut biaya, harus ada pengecualian bagi mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu," kata Hang Ali.
"Mereka mesti diberi beasiswa. Dan tidak boleh ada embel-embel harus berprestasi baru bisa dapat. Sebab, bagaimana mungkin mereka bisa berprestasi kalau tidak diberi akses pendidikan yang sama seperti yang mampu?" ujar Hang Ali, Sabtu, 27 April lalu.
Bisa jadi, Hang Ali --yang diamanahi sebagai ketua Yayasan Budi Bakti Bersama yang menaungi Sekolah 3 Bahasa Pahan-- terinspirasi oleh wejangan Konfusius.
Ribuan tahun silam, filsuf besar Tiongkok tersebut berpesan, "有教无类" (yǒu jiào wú lèi): tidak boleh ada diskriminasi sedikitpun untuk mendapatkan pendidikan. Apalagi pendidikan yang berkualitas.
Semoga ke depan makin banyak orang-orang seperti Hang Ali dan para donatur Sekolah 3 Bahasa Pahan, agar mereka yang dari keluarga tidak berkecukupan juga memiliki kesempatan untuk mengubah nasibnya dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
